Menjadi Teman Curhat yang Asik

Rabu, November 08, 2017

 
Semalam sepulang kerja, saya sudah berpakaian gamis rapi.
Sepertinya suami sudah tau saya bakal mengajak keluar.

Saya : Mas, ade masak sayur doang, ngga bikin lauk, beli yuk.
Mas : Iya, sebentar.

Lalu Pak Su istirahat sebentar.
Sambil kita ngobrol sebentar tentang rumah yang sedang dalam proses.
Tak lama kemudian beliau bersiap.

Mas : Ayo..
Saya : Yuk, sekalian ngambil uang dulu ya.

Jadi sodara-sodara, pagi hari saya minta kartu ATM (cerita kemarin) tuh sebenarnya tidak berfungsi juga.
Hahaa.
Hanya berpindah tangan.

Akhirnya kita berkendara berputar-putar sebentar sambil mencari mesin atm yang tidak mengantri.
Sambil berputar-putar ini ada nilai tambahnya.

Suami cerita -lebih tepatnya curhat- tentang apa yang terjadi siang tadi saat beliau bekerja.

Ceritanya panjang lebar dan menggebu-gebu.
Sepertinya beliau tadi siang cukup menahan emosi.

Ini waktu yang sangat tepat bagi saya untuk menjadi pendengar yang hebat.
Sehingga suami nyaman menceritakan segala uneg-unegnya hingga tuntas.
Jadi, berkurang beban yang dirasakannya.

Sesampainya di rumah, suami sudah plong dan enjoy bermain-main dengan si bayi imut.
 
Pelajaran yang harus digarisbawahi :
"Hei mak, tidak hanya kita yang punya keluh kesah, ingin didengar, ingin dimengerti dan dipahami.
Suami pun sama."
 
#harike7 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif

You Might Also Like

0 komentar