Bunsay Day #8
Kamis, November 09, 2017
Masuk hari ke delapan di kelas Bunda sayang.
Masih seputar komunikasi produktif.
Saya ingat titik balik komunikasi produktif kami (saya dan suami).
Ketika itu hari Ahad, pagi.
Kami sedang ngobrol ringan berdua sementara Bayi Imut sedang tidur pulas.
Biasanya waktu berkualitas kami ya saat berdua begini.
Kita bisa ngobrol ngalor-ngidul sepuas hati.
Saat itu kita tengah ngobrolin panjang lebar mengenai kebiasaan dan rutinitas yang diterapkan di rumah.
Sampai lah pada bagian saya, tentang bagaimana baiknya saya, apa yang harus saya perbaiki dan bla bla bla.
Yang paling penting ingin saya ceritakan padanya adalah bagian dimana saya begitu mudah cemberut pada suami.
Sangat mudah, seperti bensin yang bisa membara dengan sepercik api.
Akhirnya smkuat juga saya membuka percakapan bagian ini.
Karena biasanya saya ga kuat dan keduluan air mata.
Hahaa.. Lebay ya.
Walaupun air mata tetap banjir, sambil tersendat saya sampaikan padanya bahwa hanya dia yang bisa saya ajak bicara.
Tidak mungkin saya akan bicara pada tetangga alias ember.
Tidak mungkin juga saya bicara pada medsos seperti status yang sering saya temui.
Dan lain sebagainya yang berkaitan dengan buruknya komunikasi kami saat itu.
Dengan karakter dan sikap suami saya, saya paham betul sebenarnya ini bisa dimaklumi.
Saya yakin, komunikasi 'to the poin' juga terjadi di banyak rumah tangga.
Tapi saya ingin kami lebih baik.
Dan bersyukur sekali saat itu adalah saat yang sangat tepat untuk ngobrolin ini.
Hasilnya, suami meminta saya menentukan kandang waktu untuk ngobrol berduaan.
AlhamduliLLaah
#harike8 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
0 komentar