Tahapan Kegiatan Membaca dan Menulis dalam Metode Montessori
Jumat, November 24, 2017Bunda...
Inilah Tahapan Kegiatan Membaca dan Menulis dalam Metode Montessori
1. Kegiatan prewriting dan prereading melalui permainan I spy, mendengar dan menyanyikan phonic songs, sambung kata, ulang kalimat, mendefinisikan benda, dll.
2. Menggunakan material metal inset untuk mengembangkan kontrol dan gerakan-gerakan tangan anak saat menulis, memberi pengalaman gerakan berlawanan arah jarum jam (hal ini berkaitan dengan banyaknya huruf yang ditulis dengan arah berlawanan jarum jam), membuat garis dan warna, dll.
3. Menggunakan material sandpaper letter
Untuk mengenalkan anak pada (lambang) huruf a-z.
Dikenalkan pelan-pelan dan secara bertahap (3 huruf dikenalkan setelah ingat baru berpindah ke 3 huruf lainnya).
Huruf yang dikenalkan boleh secara acak.
Sandpaper ini bermanfaat untuk membangun kesan otot jari-jari tangan terhadap bentuk huruf, mengasosiasikan suara phonic dengan huruf, membangun kesan visual, mengingat bentuk huruf, juga mempelajari arah penulisan huruf.
4. Menggunakan material Large Moveable Alfabet /LMA untuk anak berlatih menyusun sebuah kata dari pengalaman sebelumnya.
Setelah anak mengenal seluruh huruf melalui sandpaper letter maka anak dapat menggunakan LMA ini sebagai sarana untuk membangun kata.
Dalam membangun sebuah kata, anak diberikan benda-benda konkrit terlebih dahulu baru kemudian melalui kartu gambar.
Contoh:
Anak diberi miniatur hewan sapi, dan tanyalah pada anak:
Orangtua: “apa ini?”
Anak: “sapi”
Orangtua “oke..ayo kita buat kata sapi, sssss (pinta anak mendengarkan phonics dan mengambil huruf tersebut lalu letakkan di sebelah miniatur sapi), dst.
5. Menggunakan kartu gambar untuk membangun kata (caranya seperti pada no.4).
Penggunaan kartu baca ini sebagai 'jembatan' bagi anak dari hal yang konkrit kepada sesuatu yang abstrak. Sehingga, anak mampu mengetahui bahwa 'objek' sapi sama dengan 'gambar' sapi dan tulisannya adalah 'sapi'.
6. Menggunakan kartu gambar dan tulisan. Jika pada no 4-5 merupakan tahapan membangun kata, maka pada tahap ini anak mencocokkan kata dengan gambar.
7. Setelah anak mampu membangun kata maka orangtua dapat melanjutkannya dengan membaca frase, lalu kalimat dengan cara yang sama (menggunakan kartu gambar).
8. Membaca buku sederhana yang kalimatnya pendek-pendek. Buku ini diawali dengan buku yang memiliki gambar besar-besar dan simple terlebih dahulu.
Dalam Metode Montessori masih banyak lagi hal yang diajarkan di area bahasa ini, seperti pengenalan kata benda, kata sifat, diftong, dll.
Namun, utk pengenalan membaca dan menulis hal-hal di atas insyaallah cukup bagi Bunda yang ingin mengajarkan anak membaca di rumah.
Selain memperhatikan kemampuan kesiapan anak dalam proses membaca, tentunya kita perlu memperhatikan pula metode yang digunakan dalam mengajarkan anak membaca.
Tentu sulit bagi anak mengenal sesuatu yang bersifat abstrak tersebut.
Dalam hal ini, saya pribadi menyukai Metode Montessori dalam mengajarkan anak membaca.
Metode ini memiliki beberapa perbedaan dari metode membaca pada umumnya, diantaranya:
a. Anak tidak serta-merta diberikan alat tulis untuk langsung menulis di buku, namun dikenalkan dengan paparan prewriting dan prereading skills terlebih dahulu, seperti permainan I spy, mendengar dan menyanyikan phonic songs, sambung kata, ulang kalimat, mendefinisikan benda, dll.
b. Pembelajaran dalam membangun kata menggunakan kata-kata yang bermakna, seperti ‘mata’ ‘kaki’ dll, bukan ‘ba-bi-bu’ ‘ta-ti-tu’.
c. Anak dikenalkan dari hal konkrit ke abstrak.
d. Anak dikenalkan dengan phonic sebagai dasar menyusun kata. Misalnya, bunyi huruf ‘b’ adalah ‘beh’ sehingga saat anak menyusun sebuah kata ia tidak akan rancu.
Contoh, jika kita mengenalkan dengan bunyi a-be-ce-de-e-ef-ge maka ‘b-a-t-u’ harusnya ditulis anak menjadi be-a-te-u (beateu).
Oke, untuk Bahasan metode membaca dengan Montessori cukup sekian dulu.
By Julia Sarah Rangkuti.
0 komentar