Day 10 : Clear and Clarify

Sabtu, November 11, 2017

 "Mas, ade beli buku ya.."
"Mas, ade ga masak ya.."
"Mas, ade ikut kopdar IIP ya.."
"Mas, ade bla bla bla.."
Saya mulai terbiasa menjauhi ilmu kebatinan.
Walaupun belum mulus dan masih banyak yang harus diperbaiki.
Sebisa mungkin saya menyampaikan apa mau saya dan apa yang ada dalam pikiran saya dengan jelas, kemudian dikonfirmasi apakah informasi yang diterima suami benar seperti apa yang saya inginkan atau tidak.
Sebaliknya, saya pun bertanya apa yang suami
mau dan apa yang ada dalam pikirannya. Didetailkan lalu dikonfirmasi lagi.
Karena laki-laki bukan tipe manusia yang akan menjelaskan begini dan begitu. Jadi memang harus ditanya.
Setelah diperhatikan selama ini memang setiap kali ngambekan itu penyebabnya bukan pada perbedaan pendapat.
Tapi karena kami salah paham.
Karena kami tidak bisa mengkomunikasikan informasi dengan baik.
Jadi ketika kami sama-sama berpikir tentang semangkok sup,
saya ngomong soal kentangnya, suami ngomong soal dagingnya.
Ngga nyambung, lalu ribut.
Hahaa..
Kalo diingat-ingat sih konyol.
Jadi harus banget menerapkan kaidah clear and clarify.
Karena ketika sudah dibicarakan dengan clear and clarify, sekarang saya ga ngambekan lagi.
Misalnya ketika Pak Su pulang kerja ga bisa jadi pendengar yang baik.
Karena saya sudah tau beliau bukan tidak mau mendengar, tapi beliau kelelahan.
Karena dia tau apa mau saya dan saya tau apa maunya, we fall in even more.
#harike10 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif

You Might Also Like

0 komentar