Homeschooling : Memasak Bersama Anak

Kamis, Februari 27, 2020

kegiatan homeschooling memasak bersama anak cooking class


Hari ini Maryam tidur lebih awal, jadi Ummi punya banyak waktu bersama Mba Syaima.

Nah, waktu luang kali ini kita habiskan dengan memasak bersama.

Kita berhasil memasak tiga macam makanan loh, yaitu tempe goreng, sayur bayam untuk Syaima dan cah kangkung pedas untuk Abi.
(Ya ampuuun gitu doang aja sudah luar biasa buat saya)

Syaima bertugas membantu Ummi menyiapkan bahan-bahan dan mengambilkan keperluan mendadak, misalnya mengambilkan air, mengambilkan garam, mengambilkan bumbu dan lain-lain.
Ini sangat membantu Ummi, karena Ummi jadi tidak repot bolak-balik.

Tadi siang pun Syaima membantu Ummi memasak tempe goreng. Syaima bertugas memotong-motong tempe.

Apakah saya mempunyai pisau khusus?
Tidak, tapi ada pisau kecil dari satu set pisau milik Ummi, dan pisau kecil itulah yang biasa digunakan oleh Syaima.

Saya tidak menyediakan pisau mainan atau pisau plastik untuk digunakan Syaima di dapur.
Pisau plastik hanya digunakan untuk bermain. Dan berada di kotak mainan bersama mainan masak-masakan lainnya dan bukan berada di dapur.

Dari kegiatan memasak bersama ini Ummi bisa membuat satu resep yang berbeda dari biasanya yaitu cah kangkung pedas.

Biasanya ketika memasak kangkung Ummi hanya memakai bumbu bawang putih dan cabe, atau mengandalkan bumbu Saori. Hahahaa..

Kali ini bumbu kangkung nya lebih lengkap dari biasanya, ini luar biasa!

• Berikut ini bumbu-bumbunya.

• Satu ikat kangkung

• Bumbu putih (stok bumbu)

• Garam secukupnya

• Lada secukupnya Bila perlu

• Cabe 4 butir atau sesuai selera (diuleg bersama terasi)

• Asam Jawa 2 butir

• Terasi secukupnya

• Daun jeruk 1 lembar

• Gula merah secukupnya

• Tepung maizena secukupnya untuk diencerkan dengan air

Semua bumbu dihaluskan dan digoreng, lalu masukkan kangkung dan tumis hingga layu.

Tuangkan cairan tepung maizena.

Icip sedikit untuk mengoreksi rasa.

Tadaaaa... Sudah siap!

Tutorial masak macam apa ini. Ahahaa..

Masak dan rasanya tidak terlalu penting yang lebih penting adalah kebersamaan.

Bagaimana ibu dan anak menghabiskan waktu bersama dengan berkualitas.
Tanpa distraksi dan terutama tanpa gangguan gadget.

Bukan hanya itu, anak-anak juga bisa belajar banyak saat kegiatan memasak.
Bagaimana mengukur sesuatu, bagaimana menimbang sesuatu, bagaimana memadukan sesuatu dan bagaimana mencicipi rasanya dan lain-lain.
Ada banyak aspek yang distimulasi ketika proses memasak.

Bagi saya dapur merupakan laboratorium murah meriah untuk kita dan anak-anak.
Dapur memang sedikit berbahaya tapi juga menyenangkan dan menantang.


Bagaimana dengan teman-teman?

You Might Also Like

0 komentar