Ini tantangan yang ingin saya lakukan untuk saya sendiri bersama balita saya si bayi imut.
Tidak perlu overexcited, kalem saja. Satu tantangan untuk satu hari.
30 tantangan untuk 30 hari.
InsyaaAllaah dimulai besok.
Referensi saja |
Day 1 : 29 November 2017
Mengupas Pisang
Sore ini saya menemukan sebungkus pisang di meja.
Ada setengah sisir. Lalu saya tunjukkan kepada Syaima yang memang suka sekali dengan pisang.
Ada setengah sisir. Lalu saya tunjukkan kepada Syaima yang memang suka sekali dengan pisang.
Untuk pertanyaan selanjutnya, yang kurang lebih berisi; Dari sejak dan sampai kapankah anak bisa diajak bermain Islami? Bagaimana tahapan permainan yang mendidik dan menarik untuk anak?
Islam adalah agama sempurna. Menyeluruh. Maka bahkan mengenai bermain pun sudah ada tuntunannya.
Islam membolehkan bermain, sebagaimana telah dibahas kemarin yaitu Aisyah bermain dengan bonekanya dan Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam tidak melarangnya.
Photo dari Pinterest |
Assalamu'alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh. Alhamdulillah, Allah beri lagi kesempatan kita untuk kembali menjadi hamba-hamba yang senantiasa berusaha meraih ridha-Nya. Salah satunya dengan bersemangat menjalankan salah satu asas utama agama Islam, yaitu majelis Ilmu. Jazaakumullah khayran atas seluruh pertanyaan yang masuk.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk, karena banyak pertanyaan terkait ttg usia anak dan apa tahapan yg tepat saat usia anak tsb; maka sebelumnya kita perlu tuntas dulu membahas prinsip-prinsip pendidikan anak dalam Islam. Tentunya ini memerlukan pembahasan khusus. Namun secara singkat, anak-anak memiliki fase usia yang perlu kita kenali; masa bayi, masa thufulah, masa tamyiz, masa amrad, dan masa taklif.
Menurut Gary Champan & Ross Campbell, MD, dalam buku mereka yang bertajuk The Five Love Languages of Children, terdapat 5 cara anak dan manusia memahami dan mengekspresikan cinta, yakni ;
1. Sentuhan Fisik
2. Kata-kata Mendukung
3. Waktu Bersama
4. Pemberian Hadiah
5. Pelayanan
1. Sentuhan Fisik
2. Kata-kata Mendukung
3. Waktu Bersama
4. Pemberian Hadiah
5. Pelayanan
Bunda...
Inilah Tahapan Kegiatan Membaca dan Menulis dalam Metode Montessori
1. Kegiatan prewriting dan prereading melalui permainan I spy, mendengar dan menyanyikan phonic songs, sambung kata, ulang kalimat, mendefinisikan benda, dll.
2. Menggunakan material metal inset untuk mengembangkan kontrol dan gerakan-gerakan tangan anak saat menulis, memberi pengalaman gerakan berlawanan arah jarum jam (hal ini berkaitan dengan banyaknya huruf yang ditulis dengan arah berlawanan jarum jam), membuat garis dan warna, dll.
Garmbar dari sini |
Bunda...
Sebelum anak diajarkan membaca, tentunya kita perlu melihat kesiapan pada anak. Kemampuan-kemampuan kesiapan membaca pada anak yang harus dikembangkan ialah:
a. Kemampuan membedakan auditorial
Dalam hal ini, anak dapat memahami konsep volume (keras-pelan), tempo, tekanan, membedakan suara dalam alfabet, misal bunyi ‘d’ dan ‘t’.
Sebelum anak diajarkan membaca, tentunya kita perlu melihat kesiapan pada anak. Kemampuan-kemampuan kesiapan membaca pada anak yang harus dikembangkan ialah:
a. Kemampuan membedakan auditorial
Dalam hal ini, anak dapat memahami konsep volume (keras-pelan), tempo, tekanan, membedakan suara dalam alfabet, misal bunyi ‘d’ dan ‘t’.
Gambar dari sini |
Ketika itu, peserta menanyakan bagaimana cara healing masa lalu nya. Dan salah satunya adalah dengan terapi menulis (Grafoterapi).
Caranya adalah dengan menulis semua emosi negatif yang meluap-luap.
Awal bulan November kemarin, sekitar tangal 6 atau 7 November, Fasil kelas Bunsay saya menyampaikan flyer Blogger Award yang diadakan IIP Nasional.
Cling, langsung saya bersiap untuk ikutan.
Bukan karena blog saya layak atau tidak, tapi lebih ke tujuan diadakannya Blogger Award ini.
Cling, langsung saya bersiap untuk ikutan.
Bukan karena blog saya layak atau tidak, tapi lebih ke tujuan diadakannya Blogger Award ini.
Hari ahad kemarin saya menghadiri seminar yang diadakan oleh TamanLiterasi Ikubika.
Temanya tentang manajemen emosi dalam mendidik anak.
Pematerinya Ummi Haajiroh, Korwil kesayangan di IIP Karawang.
Hehee..
Taman Literasi Ikubika sendiri adalah taman literasi yang
Temanya tentang manajemen emosi dalam mendidik anak.
Pematerinya Ummi Haajiroh, Korwil kesayangan di IIP Karawang.
Hehee..
Taman Literasi Ikubika sendiri adalah taman literasi yang
Ini pertama kalinya saya mereview buku. Tapi bukan berarti baru pertama kali membaca buku ya.
:DSaya termasuk book worm yang doyan hampir semua jenis bacaan.
Bahkan saya suka mencium aroma buku.
Hhhmmm...
Oke, back to the review.
Judul : Child's Play
Bunda...
Sebelum anak diperkenalkan dengan proses belajar membaca, tentunya perlu kita sepakati bersama bahwa menumbuhkan anak menyukai kegiatan membaca jauh lebih penting daripada anak dapat cepat membaca.
Dengan demikian, stimulasi dengan membacakan buku kepada anak sebaiknya dilakukan jauh lebih dulu daripada mengajarkan anak membaca dan mengenal huruf.
Menurut Cochrane Efal sebagaimana dikuti Brewer perkembangan membaca anak berlangsung dalam beberapa tahapan, yaitu:
Hari ahad kali ini, saya ada agenda menghadiri kopdarnya kelas Bunsay Batch 1.
Bukan, saya bukan peserta Bunsay #1. Hanya ikut-ikutan ngumpul cari ilmu dan temen aja.
Hehee
Saya sendiri baru ikut Bunsay Batch 3. Baru saja selesai Game Level 1.
Kembali lagi ke Kopdar Bunsay #1.
Jadi, pagi itu selain saya ada agenda, suami juga
"Mas, hari ini Syaima nangis mulu. Dikit-dikit nangis, dikit-dikit nangis.."
Suami menyimak dan pandangannya fokus ke saya.
Ketika suami sedang leyeh-leyeh sepulang kerja, saya biasanya mulai menuturkan cerita hari ini.
Ketika suami sedang leyeh-leyeh sepulang kerja, saya biasanya mulai menuturkan cerita hari ini.
Cemilan Ke-2?xml:namespace>
Materi Level-1 Komunikasi Produktif
Rabu, 15 November 2017
Rabu, 15 November 2017
RESUME KAJIAN ILMIAH
PERBEDAAN OTAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Oleh
Dr. AISYAH DAHLAN
Penelitian tentang perbedaan otak wanita dan pria memerlukan waktu kurang lebih 10 tahun.
Berikut perbedaan perbedaan tersebut diantaranya:.
1. Jumlah Komunikasi per hari
Pria mengeluarkan tidak lebih dari 7000 kata, termasuk kata-kata dan bahasa verbal dan non verbal.
Wanita mengeluarkan 20.000 kata
Bunda…
Tema calistung untuk anak usia dini, saat ini masih menuai prokontra di kalangan orang tua.
Beberapa pakar parenting berpendapat bahwa kegiatan calistung ini sebaiknya dikenalkan saat anak sudah mencapai tingkat intelektual di atas 6 tahun.
Namun, sebagian lainnya berpendapat bahwa kegiatan membaca dan menulis dapat distimulasi sejak anak usia dini.
Saya pribadi menyetujui pendapat kedua, bahwasanya anak usia dini boleh distimulasi dengan kegiatan membaca dan menulis asalkan orangtua memperhatikan 2 hal:
Dulu.
Setiap kali saya jengkel atau baper sama suami, biasanya saya akan menumpahkan semuanya di buku jurnal harian a.k.a. diary.
Karena setiap ada sesuatu saya akan selalu memilih diam seribu bahasa.
Setiap kali saya jengkel atau baper sama suami, biasanya saya akan menumpahkan semuanya di buku jurnal harian a.k.a. diary.
Karena setiap ada sesuatu saya akan selalu memilih diam seribu bahasa.
Big mistake. Hari demi hari terus seperti itu, membuat saya merasa tidak nyaman.
Walaupun saya merasa lega setelah menulis. Lalu kemudian saya bisa bersikap seolah nothing happens. Saya tau itu akan menjadi bom waktu.
Pagi ini agak longgar karena suami berangkat lebih pagi dan Syaima jalan-jalan pagi bersama Embah.
Jadi saya mengoptimalkan waktu buat surfing kesana kemari.
Terutama mencari grafis dan design supplies gratisan.
Dapat ?
Dapat dong, malahan lebih.
Bisa belajar desain juga.
Masih menggali dan memperdalam Photoshop.
Terutama mencari grafis dan design supplies gratisan.
Dapat ?
Dapat dong, malahan lebih.
Bisa belajar desain juga.
Masih menggali dan memperdalam Photoshop.
Seperti biasanya, kami ngobrol santai setelah subuh.
Tapi pagi tadi ada yang bikin baper.
Saya paham itu hanya perbedaan latar belakang kami.
Tapimasih ga berani ngomong banyak.
Tapi pagi tadi ada yang bikin baper.
Saya paham itu hanya perbedaan latar belakang kami.
Tapi
Perbedaan FoE dan FoR memang sesuatu banget.
Belum lagi ditambah perbedaan cara kerja otak laki-laki dan perempuan.
Belum lagi ditambah perbedaan cara kerja otak laki-laki dan perempuan.
Uwoww.. MasyaaAllaah.
Perbedaan antara pasutri baik dalam isi komunikasi maupun cara berkomunikasi bukan berarti hubungan mereka tidak baik.
Sebaliknya,
Sebaliknya,
Di sekolah bayi imut kami, ada salah satu oknum anak yang sudah terlihat benih-benih bully nya.
Terutama kepada syaima yang usia nya lebih kecil.
Syaima umurnya paling kecil di sekolah.
Sementara si oknum anak ini, usia nya satu-dua tahun di atas syaima.
Dan hampir setiap hari saya melihat si oknum anak ini setidaknya memelototi syaim.
SETIAP HARI. Bayangkan.
Gemes ihh.
Kalo ngikutin nafsu emosi mah sudah saya omel-omelin anak tersebut.
But, that's solve nothing.
Terutama kepada syaima yang usia nya lebih kecil.
Syaima umurnya paling kecil di sekolah.
Sementara si oknum anak ini, usia nya satu-dua tahun di atas syaima.
Dan hampir setiap hari saya melihat si oknum anak ini setidaknya memelototi syaim.
SETIAP HARI. Bayangkan.
Gemes ihh.
Kalo ngikutin nafsu emosi mah sudah saya omel-omelin anak tersebut.
But, that's solve nothing.
Subuh tadi, sepulang dari masjid Pak Su nonton kajian di youtube.
Tak lama kemudian, saya pun nimbrung.
Ikut mendengarkan.
Lalu seperti biasa, obrolan pun mengalir.
Tidak jauh-jauh dari curhat beliau terkait hijrah nya. Hijrah kami.
Eye contact sangat berperan ketika kita menjadi pendengar.
Agar pasangan mengetahui bahwa kita menyimak dan memperhatikannya.
Beberapa bulan yang lalu Pak Su menyampaikan bahwa beliau ingin agar saya memakai niqab.
Saya yang selama ini menanti momen itu, tentu saja meng-iyes-kan dengan senang hati.
Ya, waktu itu saya masih mbathin doang.
Ga berani bilang langsung ke suami bahwa saya ingin pakai niqob.
Jadilah seperti kata pepatah, pucuk dicinta ulam tiba.
Sejak itu Pak Su selalu menyemangati saya.
Saya yang selama ini menanti momen itu, tentu saja meng-iyes-kan dengan senang hati.
Ya, waktu itu saya masih mbathin doang.
Ga berani bilang langsung ke suami bahwa saya ingin pakai niqob.
Jadilah seperti kata pepatah, pucuk dicinta ulam tiba.
Sejak itu Pak Su selalu menyemangati saya.
Hari ini, suami libur.
Tapi kita sama-sama ada kegiatan.
Saya mau menghadiri acara kopdar kelas Bunsay #1.
Sementara suami mau menghadiri kajian bersama teman kerjanya.
Tadinya saya mau menceritakan kesibukan kita hari ini.
Tapi ternyata sore tadi ada obrolan menarik hati.
Sambil gogoleran, kita ngobrol santai tapi valuable.
Suami ngomongin tentang homeschooling lagi.
Menyampaikan informasi yang beliau dapat.
Yang entah dari mana beliau dapat informasi itu, tapi saya sukaaa.
Lalu saya juga menyampaikan informasi yang saya dapat.
Kemudian kita membicarakannya.
Kembali menyelaraskan persepsi.
Menyatukan Frame of Reference.
Berhubung kita sama-sama zero untuk masalah homeschooling ini.
Jadi fokus kita adalah bersama-sama belajar.
Mengumpulkan sebanyak-banyaknya referensi dan jejaring.
Mengubah FoR ku dan FoR mu menjadi FoR kita.
Tapi kita sama-sama ada kegiatan.
Saya mau menghadiri acara kopdar kelas Bunsay #1.
Sementara suami mau menghadiri kajian bersama teman kerjanya.
Tadinya saya mau menceritakan kesibukan kita hari ini.
Tapi ternyata sore tadi ada obrolan menarik hati.
Sambil gogoleran, kita ngobrol santai tapi valuable.
Suami ngomongin tentang homeschooling lagi.
Menyampaikan informasi yang beliau dapat.
Yang entah dari mana beliau dapat informasi itu, tapi saya sukaaa.
Lalu saya juga menyampaikan informasi yang saya dapat.
Kemudian kita membicarakannya.
Kembali menyelaraskan persepsi.
Menyatukan Frame of Reference.
Berhubung kita sama-sama zero untuk masalah homeschooling ini.
Jadi fokus kita adalah bersama-sama belajar.
Mengumpulkan sebanyak-banyaknya referensi dan jejaring.
Mengubah FoR ku dan FoR mu menjadi FoR kita.
#harike11 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
Saya akan menggunakan link ini :
Cukup panjang ya kalau harus ditulis lengkap seperti di atas.
Jadi akan saya perpendek dengan Bitly.
Langkahnya mudah.
Tampilannya seperti ini.
Klik 'CREATE'
Lalu akan muncul tampilan seperti ini.
"Mas, ade beli buku ya.."
"Mas, ade ga masak ya.."
"Mas, ade ikut kopdar IIP ya.."
"Mas, ade bla bla bla.."
Saya mulai terbiasa menjauhi ilmu kebatinan.
Walaupun belum mulus dan masih banyak yang harus diperbaiki.
Walaupun belum mulus dan masih banyak yang harus diperbaiki.
Sebisa mungkin saya menyampaikan apa mau saya dan apa yang ada dalam pikiran saya dengan jelas, kemudian dikonfirmasi apakah informasi yang diterima suami benar seperti apa yang saya inginkan atau tidak.
Sebaliknya, saya pun bertanya apa yang suami
Malam ini,
tetiba Pak Su ngobrol tentang Homeschooling.
Mata saya pun mendadak berbinar.
tetiba Pak Su ngobrol tentang Homeschooling.
Mata saya pun mendadak berbinar.
Kita masih berada di tahap menyamakan persepsi.
Setiap ada kesempatan membicarakan homeschooling, saya manfaat peluang semaksimal mungkin.
Setiap ada kesempatan membicarakan homeschooling, saya manfaat peluang semaksimal mungkin.
Semakin kami berdiskusi, semakin kami 'merapat'.
Menyamakan FoE dan FoR.
Mumpung kami sama-sama masih baru dan awam mengenai homeschooling.
Mumpung kami sama-sama masih baru dan awam mengenai homeschooling.
Ada sepenggal percakapan yang paling berkesan malam ini.
Suami : "Kalau kita menerapkan homeschooling, kira-kira kamu siap ngga ?"
Saya : ".... Mas juga harus siap dong".
Suami : *senyum-senyum
Saya : "Ade kan gurunya, Mas kan kepala sekolahnya."
Dan percakapan hangat pun berlanjut.
Bahagia.
AlhamduliLLaah.
#harike9 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
Masuk hari ke delapan di kelas Bunda sayang.
Masih seputar komunikasi produktif.
Saya ingat titik balik komunikasi produktif kami (saya dan suami).
Ketika itu hari Ahad, pagi.
Kami sedang ngobrol ringan berdua sementara Bayi Imut sedang tidur pulas.
Biasanya waktu berkualitas kami ya saat berdua begini.
Kita bisa ngobrol ngalor-ngidul sepuas hati.
Saat itu kita tengah ngobrolin panjang lebar mengenai kebiasaan dan rutinitas yang diterapkan di rumah.
Sampai lah pada bagian saya, tentang bagaimana baiknya saya, apa yang harus saya perbaiki dan bla bla bla.
Yang paling penting ingin saya ceritakan padanya adalah bagian dimana saya begitu mudah cemberut pada suami.
Sangat mudah, seperti bensin yang bisa membara dengan sepercik api.
Akhirnya smkuat juga saya membuka percakapan bagian ini.
Karena biasanya saya ga kuat dan keduluan air mata.
Hahaa.. Lebay ya.
Walaupun air mata tetap banjir, sambil tersendat saya sampaikan padanya bahwa hanya dia yang bisa saya ajak bicara.
Tidak mungkin saya akan bicara pada tetangga alias ember.
Tidak mungkin juga saya bicara pada medsos seperti status yang sering saya temui.
Dan lain sebagainya yang berkaitan dengan buruknya komunikasi kami saat itu.
Dengan karakter dan sikap suami saya, saya paham betul sebenarnya ini bisa dimaklumi.
Saya yakin, komunikasi 'to the poin' juga terjadi di banyak rumah tangga.
Tapi saya ingin kami lebih baik.
Dan bersyukur sekali saat itu adalah saat yang sangat tepat untuk ngobrolin ini.
Hasilnya, suami meminta saya menentukan kandang waktu untuk ngobrol berduaan.
AlhamduliLLaah
#harike8 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
Saya sering mendapat pertanyaan
"Kok Asy Syaima suka makan sayur?"
Biasanya saya hanya bilang "Iya, suka".
Lalu mereka akan membandingkan dengan anak-anak yang begini dan begitu.
Hmm, saya kurang suka mendengarnya.
Setiap anak kan berbeda selera, baik selera makanan atau pun cara penyajian makanan.
Saya baru sadar,
selama ini saya hampir ga pernah menyajikan per-ayam-an atau per-frozen-an.
selama ini saya hampir ga pernah menyajikan per-ayam-an atau per-frozen-an.
Paling mentok nasi uduk atau bubur organik.
Itu pun jarang banget, karena saya usahakan agar anak makan masakan dapur atau makanan yang seperti olahan dapur walaupun dapur komersil.
Itu pun jarang banget, karena saya usahakan agar anak makan masakan dapur atau makanan yang seperti olahan dapur walaupun dapur komersil.
Selain itu, saat menyajikannya saya pasang ekspresi berbinar-binar,
sehingga Syaima pun ikut-ikutan berbinar memakannya.
sehingga Syaima pun ikut-ikutan berbinar memakannya.
Selain itu, Syaima gampang makan sayur juga Allaah yang memudahkan.
Apakah bunda pernah berdoa mohon agar anak-anak suka makan makanan baik dan halal ?
Lucu ?
Sama sekali tidak, saya selalu diajari agar memohon dan berharap hanya pada Allaah, serta menyebutkan doa dengan spesifik.
Sama sekali tidak, saya selalu diajari agar memohon dan berharap hanya pada Allaah, serta menyebutkan doa dengan spesifik.
*correct me if I'm wrong
Materi ke-1 Komunikasi Produktif
Rabu, 8 November 2017
Membangun Komunikasi Positif Orang Tua- Anak
Komunikasi yang baik sangat penting dalam hubungan antara orangtua dan anak. Karena melalui komunikasi orangtua dapat membangun hubungan yang menyenangkan dan positif. Dalam penelitian terkini juga menyebutkan bahwa anak yang tumbuh dengan komunikasi positif dengan orangtua cenderung memiliki kepribadian, daya tahan terhadap stress dan self esteem yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang memiliki hubungan dan komunikasi yang buruk dengan orangtua.
Kemampuan komunikasi dibutuhkan dalam hubungan orangtua dan anak, dimulai dari sejak dini hingga dewasa.
Komunikasi yang baik adalah kunci dari hubungan yang saling menghargai dan terciptanya pribadi anak yang sehat serta terciptanya tumbuh kembang yang optimal.
Prinsip – prinsip dasar dalam mewujudkan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak :
☑ Tunjukkan Ketertarikan dan Perhatian
Berikan respon positif sebagai bentuk dari ketertarikan atau perhatian anda. Tujuannya adalah agar anak menyadari bahwa apa yang ia utarakan adalah penting bagi anda.
Anda bisa memberikan tanggapan dengan kata sederhana seperti contohnya :
” Oohh gitu… ”
atau
”iyaa…teruss?”
atau
”hmmm, jadi seperti itu yaa… “
atau bisa juga dengan ungkapan perhatian non verbal seperti menganggukkan kepala atau tersenyum.
☑ Komunikasi non-verbal
Sikap tubuh juga bisa mencerminkan bahwa anda memperhatikan dan terbuka atas apa yang disampaikan anak. Usahakan posisi tubuh dalam kondisi condong ke anak bukan sebaliknya karena akan mencerminkan anda tidak tertarik, posisi tangan terbuka, hindari bersilang tangan dan menopang dagu karena bisa diartikan anda bosan mendengarkan anak.
Komunikasi verbal dan non-verbal sama-sama penting, orangtua seringkali mengabaikan komunikasi non verbal sehingga anak bisa menangkap hal tersebut sebagai sinyal negatif seperti penolakan dan tidak dihargai.
☑ Orangtua sebagai orang yang dapat diandalkan
Tawarkan bantuan jika isi pembicaraan mengandung sesuatu yang menyulitkan anak, buat anak merasa bahwa kita sebagai orangtua ingin ikut terlibat.
Anda juga dapat memberikan saran jika anak mengemukakan kesusahannya dalam kasus tertentu, mengingat kemampuan problem solving anak yang masih terbatas.
Namun, orangtua perlu ingat porsi yang cukup untuk menolong anak agar anak tetap dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan kemampuannya terus berkembang.
Contohnya :
”apa yang bisa ibu bantu?“
☑ Terima perasaan anak
Amati perasaan anak dan terima dengan cara mengucapkan perasaan mereka. Kadang anak terjebak dengan masalah yang mereka hadapi sehingga tidak bisa mengkomunikasikan perasaan mereka.
Dengan kita mencoba memahami mereka, anak akan merasa bahwa orangtua mengerti dan menerima perasaan mereka. kata-kata yang bisa diucapkan seperti contohnya ;
” itu bikin kakak sedih yaa…”
atau
" iyaa ibu juga sebel ya kalo diperlakukan seperti itu… ”
atau
" iyaa ibu mengerti kakak marah… “
atau
" iyaa ibu juga sebel ya kalo diperlakukan seperti itu… ”
atau
" iyaa ibu mengerti kakak marah… “
☑ Fokus orangtua hanya pada anak
Hindari aktivitas lain saat kita sedang berbicara dengan anak, misalnya sambil menonton TV atau mengangkat telepon dari orang lain.
Jika orangtua kerap melalukan hal tersebut maka lama kelamaan anak akan merasa tidak dihargai dan membuat mereka enggan menyampaikan perasaan mereka ke orangtua.
Jika anda terjebak dalam kondisi pekerjaan yang penting sebaiknya anda meminta anak menunggu kemudian memberikan ia waktu eksklusif untuk bercerita dibandingkan anda memaksaan seperti “menyambi” bekerja dan mendengarkan, komunikasi yang baik akan sulit terbentuk dan memungkinkan timbul konflik lain.
☑ Berdua selalu lebih baik
Selalu tawarkan waktu berdua untuk komunikasi yang lebih bersifat pribadi, kecuali jika memang ada pihak lain yang perlu masuk dalam pembicaraan tersebut.
Namun pada dasarnya berbicara berdua dari hati ke hati dapat membangun komunikasi yang lebih efektif.
☑ Kontak mata dan level yang sejajar
Kontak mata diperlukan untuk komunikasi yang baik salah satunya agar tercipta rasa saling percaya.
Untuk itu usahakan orangtua selalu ada di satu level ketinggian saat bicara dengan anak.
Posisi kepala yang sejajar atau satu level ini juga menunjukkan kepada anak bahwa komunikasi bersifat dua arah dan sama-sama memiliki kepentingan sehingga anak akan merasa lebih dihargai.
☑ Membuat anak malu di depan umum adalah Big No.. No!
Jangan mempermalukan anak dalam situasi tertentu misalnya saat anak melakukan kesalahan sebaiknya orangtua menunggu untuk mengkomunikasikan rasa kecewanya, memberikan hukuman rasa malu di depan umum bukan cara komunikasi yang baik.
☑ Bicara dengan kepala dingin.
Jika anda marah akan sesuatu pada anak, maka sebaiknya redakan dulu amarah anda baru komunikasikan kekecewaan anda.
Berbicara saat marah akan menghilangkan objektifitas masalah dan bukan cara komunikasi yang baik.
Dalam hal ini manusia dikendalikan oleh dua hal yaitu emosi dan logika, saat marah maka seseorang akan naik emosinya sehingga logika akan turun.
Untuk itu, hindari komunikasi saat marah karena hanya akan berisi emosi dibandingkan logika.
Selamat menjalin komunikasi ya..
Salam Ibu Profesional,
Tim Fasilitator Bunda Sayang Batch#3
Tim Fasilitator Bunda Sayang Batch#3
Sumber bacaan:
Klik Psikolog (19 Mei 2017)
Membangun Komunikasi Positif Orang tua - Anak. Diperoleh 24 Oktober 2017, dari http://www.klikpsikolog.com/membangun-komunikasi-positif-orang-tua-anak/
Semalam sepulang kerja, saya sudah berpakaian gamis rapi.
Sepertinya suami sudah tau saya bakal mengajak keluar.
Sepertinya suami sudah tau saya bakal mengajak keluar.
Saya : Mas, ade masak sayur doang, ngga bikin lauk, beli yuk.
Mas : Iya, sebentar.
Lalu Pak Su istirahat sebentar.
Sambil kita ngobrol sebentar tentang rumah yang sedang dalam proses.
Tak lama kemudian beliau bersiap.
Mas : Ayo..
Saya : Yuk, sekalian ngambil uang dulu ya.
Jadi sodara-sodara, pagi hari saya minta kartu ATM (cerita kemarin) tuh sebenarnya tidak berfungsi juga.
Hahaa.
Hanya berpindah tangan.
Akhirnya kita berkendara berputar-putar sebentar sambil mencari mesin atm yang tidak mengantri.
Sambil berputar-putar ini ada nilai tambahnya.
Suami cerita -lebih tepatnya curhat- tentang apa yang terjadi siang tadi saat beliau bekerja.
Ceritanya panjang lebar dan menggebu-gebu.
Sepertinya beliau tadi siang cukup menahan emosi.
Ini waktu yang sangat tepat bagi saya untuk menjadi pendengar yang hebat.
Sehingga suami nyaman menceritakan segala uneg-unegnya hingga tuntas.
Jadi, berkurang beban yang dirasakannya.
Sesampainya di rumah, suami sudah plong dan enjoy bermain-main dengan si bayi imut.
Pelajaran yang harus digarisbawahi :
"Hei mak, tidak hanya kita yang punya keluh kesah, ingin didengar, ingin dimengerti dan dipahami.
Suami pun sama."
"Hei mak, tidak hanya kita yang punya keluh kesah, ingin didengar, ingin dimengerti dan dipahami.
Suami pun sama."
#harike7 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
Pagi hari hampir selalu di awali dengan cium tangan dan goodbye kiss ketika suami akan berangkat bekerja.
Kadang juga dengan pelukan manjah.
Halal dong, dan cenderung harus ya, supaya tetap hangat.
Ini juga salah satu bentuk komunikasi.
Bahasa tubuh.
Tapi pagi tadi ada tambahan percakapan pendek yang malu-malu saya ucapkan.
Saya : Maasss... Mau duit.. (Hahahaa)Mas : Yang kemarin ?
Saya : Habis... *Senyum-senyum
Mas : Aku cuma ada (cash) lima puluh nih.
Saya : Yahhh.. *pura-pura cemberut
Saya : Habis... *Senyum-senyum
Mas : Aku cuma ada (cash) lima puluh nih.
Saya : Yahhh.. *pura-pura cemberut
Padahal dalam hati udah teriak 'Aku mau kartu ATM nya aja'
Tapi masih ga berani ngomong juga.
Masih mengandalkan ilmu kebatinan.
Padahal kalo ngomong juga pasti langsung dikasih.
Tapi masih ga berani ngomong juga.
Masih mengandalkan ilmu kebatinan.
Padahal kalo ngomong juga pasti langsung dikasih.
Ughhh..
Akhirnya suami mengulurkan juga kartu ATM nya.
Ahh, sepertinya Pak Su mendengar jeritan ku.
Hahahaa...
Ahh, sepertinya Pak Su mendengar jeritan ku.
Hahahaa...
KomProd : FAILED
Harus belajar lagi, belajar speak up, belajar memberanikan diri.
#harike6 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
Hari ini tidak banyak chat dengan suami, karena aku sedang dalan perjalanan balik.
Tapi chat tidak lantas berhenti.
Saya tetap mengirimi beliau apa saja.
Seperti foto Syaima saat terlihat asyik naik kereta. Foto Syaima lagi tidur pulas di kerta.
Chat soal saya yang mabok mau muntah. Cerita kao jalan yang dilewati sedang hujan deras.
Cerita kalo baru saja ngelewati jembatan yang paanjaaaang. Dan lain lain.
Ngga penting.
Yes.
Chat semacam itu memang ngga penting banget.
Bukan isinya yang penting buat saya, tapi kegiatannya. Aktivitas chat nya yang penting.
Apalagi ketika sedang berjauhan.
Sekarang, kami sudah bertemu lagi, bersama lagi.
InsyaaAllaah akan ada lebih banyak komunikasi dan perbaikan yang signifikan.
Selain itu, rasanya saya ingin berburu ilmu dan adab berkomunikasi berdasarkan apa yang dilakukan RasuluLLaah.
#harike5 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
Hari ini rencananya saya mau balik ke karawang dengan kereta.
Karena biasanya tiket kereta tidak begitu laris banyak tersisa.
Jadi saya memutuskan untuk beli tiket di hari-H.
Di sisi lain, saya juga menungggu kiriman foto KTP dari Pak Su.
Saat berangkat mudik kemarin, saya dan suami juga membeli tiket kereta dadakan.
Malam itu, ada ter sisa 200 lebih tiket yang belum terjual, untuk satu jadwal kereta.
Waow.
Sesampainya saya di loket penjualan, ternyata semua tiket untuk hari ini LUDES, tak bersisa.
Baik jadwal pagi ataupun sore.
Hmmm..
Langsung buka Whatsapp dan ngabarin Pak Su.
Sedari pagi, isi chat kami adalah seputar tiket kereta.
Berhubung sebelum jam sembilan loket hanya melayani keberangkatan kereta pagi.
Jadi, saya ditemani sepupu dan Syaima harus menunggu sampai jam sembilan.
Sementara sebagian dari kami pulang kembali.
Sambil menunggu jadwal buka loket, kami berjalan-jalan sebentar di sekitar stasiun.
Sambil saya keep in chat sama Pak Su.
Saya chat banyak hal, yang ngga penting sekalipun :D
Dari siapa yang mengantar ke loket, loket sudah buka atau belum dan perjalanan pulang dari loket.
Saya juga mengirimkan beberapa foto.
Foto saat mengisi formulir pembelian tiket dan foto tiket yang sudah di tangan.
Dan sempat merekam video pendek. Untuk mengabarkan bahwa kita mampir sebentar karena Bayi Imut pengen naik odong-odong koin di supermarket.
Yeay, kita gagal naik kereta hari ini. Cusss balik lagi.
Karena biasanya tiket kereta tidak begitu laris banyak tersisa.
Jadi saya memutuskan untuk beli tiket di hari-H.
Di sisi lain, saya juga menungggu kiriman foto KTP dari Pak Su.
Saat berangkat mudik kemarin, saya dan suami juga membeli tiket kereta dadakan.
Malam itu, ada ter sisa 200 lebih tiket yang belum terjual, untuk satu jadwal kereta.
Waow.
Sesampainya saya di loket penjualan, ternyata semua tiket untuk hari ini LUDES, tak bersisa.
Baik jadwal pagi ataupun sore.
Hmmm..
Langsung buka Whatsapp dan ngabarin Pak Su.
Sedari pagi, isi chat kami adalah seputar tiket kereta.
Berhubung sebelum jam sembilan loket hanya melayani keberangkatan kereta pagi.
Jadi, saya ditemani sepupu dan Syaima harus menunggu sampai jam sembilan.
Sementara sebagian dari kami pulang kembali.
Sambil menunggu jadwal buka loket, kami berjalan-jalan sebentar di sekitar stasiun.
Sambil saya keep in chat sama Pak Su.
Saya chat banyak hal, yang ngga penting sekalipun :D
Dari siapa yang mengantar ke loket, loket sudah buka atau belum dan perjalanan pulang dari loket.
Saya juga mengirimkan beberapa foto.
Foto saat mengisi formulir pembelian tiket dan foto tiket yang sudah di tangan.
Dan sempat merekam video pendek. Untuk mengabarkan bahwa kita mampir sebentar karena Bayi Imut pengen naik odong-odong koin di supermarket.
Yeay, kita gagal naik kereta hari ini. Cusss balik lagi.
#harike4 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
Tumbuh besar di tengah keluarga bad communicator membuat saya pun tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
Ketika kemudian saya menikah, bisa dibayangkan.
Kesalahpahaman sering terjadi.
Justru kadang terasa aneh ketika selama sepekan kita tidak mengalami salah paham.
Karena itu artinya bukan kita lebih baik. Tapi justru berarti angka komunikasi kita sedang turun drastis, alias jarang banget ngobrol.
Karena itu artinya bukan kita lebih baik. Tapi justru berarti angka komunikasi kita sedang turun drastis, alias jarang banget ngobrol.
Jadi, sebenarnya berselisih paham itu juga bentuk komunikasi (yang buruk banget).
Hahaa..
Berbekal sedikit kecintaan membaca buku psikologi, membuat saya sedikit memahami perbedaan karakter perempuan dan laki laki.
Dari membaca pun saya agak sedikit memahami bagaimana karakter suami saya.
Tapi, memahami suami bukan berarti saya bisa mengkondisikan komunikasi yang baik dengan nya.
Saya tetap lebih banyak diam dan mengandalkan suami untuk mengerti apa yang ada dalam pikiran dan hati saya.
Setidaknya saya suka menulis jurnal.
Ini menjadi salah satu aliran rasa di pikiran saya yang penuh sesak berjejalan dan kepanasan hampir meledak.
Saya tumpahkan semua dalam coretan tangan.
Seringnya saya menulis semacam surat di dalam jurnal, untuk suami. Menuliskan segala uneg-uneg tentang dia. Menuliskan apa yang saya inginkan dari nya. Dan apa saja, sampai saya merasa lega.
Tapi tulisan itu tetap saya simpan saja dalam buku yang tertutup.
Tapinya lagi, beberapa hari atau bulan sekali, sepertinya suami membaca tulisan saya. Hihii..
Beberapa halaman tulisan saya disobeknya. Dan saya sudah lupa halaman itu tulisannya apa.
Suami saya yang berkebalikan, banyak ngomong, membuat saya semakin males ngomong.
Hahaa..
Saya suka mendengarkan ketika beliau sedang cerita panjang kali lebar.
Tapi saya tidak pernah berani mengkomunikasikan uneg-uneg di hati.
Semakin ke sini, saya semakin sadar, bahwa saya tidak bisa mengandalkan cara ini.
Saya harus mengucapkan sesuatu. Awalnya, saya hanya berani mengucapkan kata-kata pendek. Respon singkat. Dan kalimat pasif.
Tapi saya terus menguatkan hati dan tekad untuk speak up.
Saya tau suami saya juga menantikan cerita saya.
Setiap kali meminta tolong pun diriku diminta menyebutkan detail apa yang harus dilakukan.
Semakin ke sini, komunikasi kami semakin lebih baik dan terus menunjukkan perbaikan.
AlhamduliLLaah.
AlhamduliLLaah.
#harike3 #gamelevel1 #tantangan10hari
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip #komunikasiproduktif
Saya sangat sadar bahwa saya bukan ibu yang hebat.
Selalu ada kesalahan atau kekhilafan selama mendidik dan membersamainya.
Kadang itu membuat saya merasa bahwa saya ibu yang buruk.
Saya tau.
Saya tidak sendirian.
Ada jutaan ibu hebat di luar sana yang merasakan hal yang sama.
I feel you.
Meski begitu, saat dia tersadar ataupun terlelap, aku adalah ibu yang hebat baginya.
Dan akan selalu begitu.
Malam ini, ketika dia sudah tidur pulas, saya berbisik di telinganya.
"Maafkan Ummi ya nak.."
Dan dia mengangguk di alam bawah sadarnya.
Saya melakukannya hampir setiap malam.
Innerchild membuat saya bertekad untuk memperbaiki pengasuhan di keluarga kami.
Memutus mata rantai seperti merobohkan benteng.
Merobohkan benteng perlu energi lebih besar dari pada saat membangunnya.
BismiLLaah, yaa Rahman, yaa Rakhim.
Ummu Kafa, 3 November 2017.
Hari ini adalah hari ke tiga LDM.
Saya di kampung nenek dan suami di sana menjalankan tanggung jawab kerja.
Ketika long distance seperti ini, andalan kami tentu saja komunikasi.
Dulu,
sering kita salah paham ketika berjauhan seperti ini.
sering kita salah paham ketika berjauhan seperti ini.
Penyebabnya dua : Kangen berlebih + komunikasi yang buruk.
Penyebab yang ke-dua ini yang terus berusaha saya perbaiki.
Karena saya memang orang yang buruk dalam berkomunikasi (bicara).
Karena saya memang orang yang buruk dalam berkomunikasi (bicara).
Teknologi sekarang ini sangat menunjang perbaikan komunikasi kami.
Saya sesering mungkin chat kondisi atau kegiatan saya di sini.
Ini sesuai permintaan suami, beliau pernah mengatakannya ketika quality time.
Ini sesuai permintaan suami, beliau pernah mengatakannya ketika quality time.
Seperti ketika saat ini, saya kesulitan mencari tiket untuk perjalanan pulang.
Naik bis kurang rekomended, karena harus oper ke sana ke mari. Pun bisnya tidak cukup nyaman untuk Syaima.
Naik kereta adalah yang paling mudah, tapi saya tidak membawa KTP.
Akhirnya saya sampaikan pada suami untuk mencarikan KTP saya di rumah, lalu difoto dan dikirim kepada saya.
Lalu saya menuju loket pembelian tiket kereta untuk menanyakan boleh atau tidaknya penggunaan foto KTP.
Dan ternyata foto KTP diperbolehkan karena saya tidak membawanya.
Yes.
Problem solved.
Apa jadinya jika saya menutup mulut dan mikir sendirian. Mencari jalan pulang sendiri.
Bisa jadi saya akan naik bis, yang mana bis rute ke daerah sini kurang rekomended.
Ditambah berbagai gembolan kami.
Bisa jadi saya akan naik bis, yang mana bis rute ke daerah sini kurang rekomended.
Ditambah berbagai gembolan kami.
Hmmm... I can't handle it.
#Harike2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#komunikasiproduktif
Di timeline Fb saya, banyak berseliweran foto henna art.
Tahu ?
Itu lho, yang tangannya diukir-ukir pakai pacar arab.
Pacar di sini maksudnya pewarna kuku ya.
Itu lho, yang tangannya diukir-ukir pakai pacar arab.
Pacar di sini maksudnya pewarna kuku ya.
Nah, kebetulan yang sering saya lihat, customernya kebanyakan adalah orang yang mengenakan niqab atau mempelai perempuan.
Dari situ kepikiran untuk bertanya kepada suami. Kali aja Pak Su sebenarnya juga suka tangan ku dihenna.
Nah, baiknya saya cari tau.
Saya : Mas, suka ga kalo ade pake henna ?
Mas : Henna itu apa ?
Hahaha.. Sudah saya duga case ini.
Saya pun memberikan penjelasan mengenai apa itu henna.
Dan ternyata, responnya berlawanan dengan perkiraan saya.
Mas : Buat apa kaya begituan, keluar rumah aja ditutup malah mau berhias..
Saya : Hmm.. tapi banyak orang pake niqab juga pada pake henna.. ngeles
Mas : Ngga. Ada-ada aja.
Kemudian Pak Su langsung memberikan wejangan panjang kali lebar.
Yang intinya saya tidak boleh berhenna.
Yang intinya saya tidak boleh berhenna.
Huufffthh..
Untung saja saya ngga pake ilmu kebathinan.
Padahal saya hampir saja mau berhenna dengan niat memberikan surprise buat suami.
Tapi setelah dikomunikasikan, ternyata selera Pak Su berkebalikan.
Makin yakin bahwa segala sesuatu itu harus dikomunikasikan.
Bahkan hal-hal yang kelihatannya sepele sekalipun,
bisa jadi itu adalah hal yang sangat penting untuk pasangan kita.
#hariKe1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#komunikasiproduktif
#gamelevel1
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#komunikasiproduktif
Sehari sebelum tantangan game dimulai.
Rasanya dag dig dug dan like there's butterfly flying in my stomach.
Hewww..
Jadi kangen Pak Su karena beberapa hari ini ditinggal di kampung.