Ikhtiar Makin Harmonis dengan JURUS 2C
Selasa, Oktober 10, 2017Ikhtiar Makin Harmonis dengan JURUS 2C
“Yank, baju itu jangan dipakai lagi ya”,
kata pak suami pagi ini mengomentari baju bali yang saya kenakan.
Tak ada kain yang terkoyak robek, hanya warnanya
memang tak secerah dulu.
Sayapun bergegas menggantinya dengan baju
yang lain.
“Yank, cobain pakai jilbab kotak dong,
jangan pakai jilbab itu”, ucapnya saat siang ini kami mau pergi.
Sejurus kemudian saya keluar dengan gaya
kerudung yg sudah berubah sambil melempar pertanyaan kepadanya : gini ?
“hmm,,
jangan deh. Ternyata aku lebih suka liat yg jilbab instan tadi aja”.
“Hehehe, okeh :p “,Jawab saya sambil melempar senyum.
“Gak papa kan?”, tanyanya menyelidik perasaan saya.
“Ya gak papa banget cyin. It’s clear for me. Makasi ya”, lagi2 saya mengobral senyuman.
“Hehehe, okeh :p “,Jawab saya sambil melempar senyum.
“Gak papa kan?”, tanyanya menyelidik perasaan saya.
“Ya gak papa banget cyin. It’s clear for me. Makasi ya”, lagi2 saya mengobral senyuman.
=======
Yup, senyuman ini tulus bukan mengada2.
Senyuman syukur karena jurus ini makin
menunjukkan kesaktiannya.
Bagaimana mungkin saya tidak bahagia bisa
mendapat jawaban yg clear atau jelas terhadap sebuah kondisi.
Betapa saya tidak bersyukur bila suami
tercinta sudah makin lihai menyampaikan pendapatnya secara jelas dan lugas.
Dulu saat kami mengawali belajar jurus ini,
jangankan dialog seperti pagi ini muncul.
Boro2.
Yang ada paling jawaban, terserah, sama
aja, dan sejenisnya meluncur dari lisannya saat saya mintai pendapatnya tentang
gaya berpenampilan saya.
Emak2 pasti tau rasanya. Gak enak banget
kan ya?
Yup, saya sadar sepenuhnya.
Urusan berhias bagi perempuan juga diatur
dalam agama yang zuper keren ini.
Maka saya selalu memastikan 2 hal dalam
berpenampilan :
pertama, berhias hanya untuk suami, bukan
untuk yg lain.
Dan yang kedua saya harus memastikan jika
di luar rumah saya rapi dan cantik, maka di dalam rumah saat ada suami, saya wajib
lebih rapi, lebih wangi dan lebih cantik lagi.
Bukan sebaliknya.
Di luar rumah kinclong, tapi di dalam rumah
malah kusut.
Saat pergi dandan cantik, tapi di hadapan
suami sendiri justru berpakaian kucel dan penampilan acak2an.
Wajah kusem, rambut awut2an, belum lagi
baju bolong dengan bau minyak angin, bawang merah mix ompol bayi.
“Maukah aku beri tahukan kepada kalian
tentang sebaik2 harta pusaka seseorang? Yaitu wanita shalihah, yang
menyenangkan jika dipandang, menaati jika diperintah suami, dan bisa menjaga
(kehormatan dan harta) jika ditinggal pergi” (HR Nasa’i dan Imam Ahmad)
Ini hadist wow banget menurut saya.
Memberi gambaran yg eksplisit bagi tiap
istri shalihah agar menyejukkan bila dipandang sang suami.
Bukan hanya dari sisi personality dan
akhlak, tapi juga menyejukkan pandangan secara lahiriah.
Yup, berhias bagi perempuan sejatinya untuk
suami.
Begitu syariat mengajarkan.
Maka pastikan kita tahu standar suami.
Maka pastikan kita mengerti ia ingin
disuguhi pemandangan seperti apa oleh istrinya.
penampilan saat di luar rumah, lebih2 saat
di dalam rumah.
Asal tidak keluar dari koridor syariah, why
not?
Ust Cahyadi takariawan dalam buku wonderful
wife -agar jadi istri yg selalu disayang suami- menganalogikan poin ini sbg
bentuk imun menjaga keharmonisan rumah tangga.
Jurus 2C bisa kita mainkan disini.
CLEAR and CLARIFY sebagai salah satu kaidah
komunikasi produktif.
Banyak aspek, ragam dimensi. Jurus ini bisa
diaplikasikan di banyak hal. Termasuk tentang penampilan.
Meski sudah beberapa tahun kami lakukan,
tapi hari ini kami ulangi lagi prosesnya.
Kembali saya minta pendapat suami untuk 3
sytle yg ingin ia lihat dari saya saat dirumah : baju, tata rambut dan riasan
wajah.
Jurus 2C dimainkan...
Me : Ayah, kalau
dirumah pengen lihat aku pakai baju tertutup seperti saat pergi atau baju
rumahan aja ?
Husband : off course
baju rumahan dong ya :p
M : mau aku pakai baju
baby doll atau daster?
H : baby doll itu
kayak apa sih?
M : kayak gini nih
*sambil saya bukain foto2 contoh baby doll di internet
H : pakai daster aja
M : daster kan banyakk
nih modelnya. Mau yang lengannya panjang, lengan pendek potongan biasa, lengan
pendek rempel2 (saya gak ngerti istilahnya) atau tanpa lengan?
H : kayak daster yang
kemaren aja (mendetailkan bentuknya). Aq suka liatnya.
M : siapp.. terus
kalau rambut, ayah masih suka aq rambut segini, atau potong lagi? Suka diurai
atau dikuncir, suka kuncir yg gini atau gini, bla bla bla..
sambil mematut diri di depan cermin,
mencoba bbrp model dan mengklarifikasi pendapatnya.
Dan tarra akhirnya sayapun bisa menangkap
jelas doi ingin disuguhi pemandangan seperti apa.
Termasuk riasan wajah. Saya jadi ngerti
apakah suami suka lihat saya pakai lipstik atau tidak.
Saya jadi paham apakah saya perlu
mengaplikaskan eye shadow dan blush on saat dirumah.
Termasuk saya gak pernah nyobain pake heina
karena saya tau suami tdk suka.
Saya paham apa yg suami mau.
Saya paham apa yg suami mau.
Pesannya jelas, lalu saya klarifikasi
dengan mengulang kembali agar tidak misscom.
Mendialogkan kesenangan suami agar lebih
match dengan kesenangan kita.
Yup, jurus 2C ini manjur banget. CLEAR and
CLARIFY.
Jadi bukan hanya asumsi.
Tidak hanya prasangka.
Jelas pesannya dan lakukan klarifikasi kembali untuk memastikan apa yg kamu dan aku pahami sudah sama.
Jurus 2C bisa dimanfaatkan di berbagai kondisi dan beragam dimensi.
Jadi bukan hanya asumsi.
Tidak hanya prasangka.
Jelas pesannya dan lakukan klarifikasi kembali untuk memastikan apa yg kamu dan aku pahami sudah sama.
Jurus 2C bisa dimanfaatkan di berbagai kondisi dan beragam dimensi.
Bukan hanya soal penampilan, tapi juga
masalah perasaan, masakan, anak2, uang bulanan, urusan ranjang dan sebagainya.
Tidak hanya perlu dipraktekkan di antara
pasutri, melainkan jg dengan buah hati tercinta.
Yuk, kita lanjutkan latihan jurus
ini lagi.
- Bunda Euis Kurniawati -
0 komentar