Galau Menulis (?)

Jumat, Januari 24, 2020

Beberapa waktu belakangan ini saya mulai berhenti menulis.

Berhenti berkomentar tentang apapun baik di dunia maya maupun di dunia nyata.

Isi blog saya pun didominasi tulisan yang jelas tertera nama sumbernya.

Pun postingan viral, sama sekali saya tidak tertarik untuk ikut share atau mengomentari nya.
Walaupun dalam hati masih gemes gemes garing gitu, tapi saya masih lebih memilih hening.

Apalagi belum lama ini ketika saya membaca pengantar penulis pada sebuah buku terjemahan.

Tidak ada kebanggaan atau kesenangan yang beliau tulis sebab telah berhasil menuliskan sebuah buku (best seller).

Yang ada, pada kalimat penutup beliau memohon ampun kepada Allaah jika terdapat kesalahan atau kelalaian pada buku yang ditulisnya.
Kalimat yang sangat jarang saya temui pada pengantar penulis di buku-buku lain.

Duluuuuu... salah satu "cita-cita" saya adalah ingin menjadi penulis dan menerbitkan buku.

Sekarang, menerbitkan buku bukanlah hal sulit seperti dulu.
Mudah dan banyak sekali perusahaan penerbit. Yang penting punya budget untuk menebus biaya kuantiti minimal cetak.

Banyak dari teman-teman saya yang sudah menerbitkan buku.
Baik buku sendiri maupun antologi.

Ketika SMA saya pernah membaca sebuah hadist bahwa salah satu tanda akhir jaman adalah banyak nya buku-buku.

Saya lupa tentang hadits itu, perawinya, dan tingkatannya. Ketika belakangan saya googling, saya tidak menemukan satupun yang serupa.

Dulu, ketika membaca hadits itu, saya agak tidak begitu yakin. Tapi sekarang, saya tidak ragu.

Bahkan banyak sekali kelas menulis yang "fast moving". Belajar sebentar, lulus, buku terbit.
Aku merasa ada yang janggal.

Saya juga pernah ikut kelas menulis, tapi tidak seinstant itu sih, dan tidak dijamin bisa menerbitkan buku (ketika itu), tapi sekarang kelas tersebut juga sama instannya.

Dulu itu, jangankan menerbitkan buku, menerbitkan artikel saja susah. Sampai beberapa penulis kenamaan membuat buku-buku "sakti" cara jitu menerbitkan buku dan semacamnya.

Hhmmm..

Salah satu kekhawatiran saya tentang apa yang saya tulis terutama di media sosial adalah once you post it, it will stay there FOREVER.

Apa jadinya kalau yang saya tulis itu salah atau tidak diridhoi Allaah ?
Yang mana ketika saya mati, tulisan itu masih nangkring dan bisa dibaca orang ?
Ngeri..

Jika ada tulisanku yang salah, semoga Allah tegur dan ampuni.. Aamiin..

You Might Also Like

0 komentar