COUPLE TIME
Selasa, Oktober 10, 2017
COUPLE TIME
Bersama suami,
couple time jadi agenda rutin kami sudah
beberapa tahun ini.
Bukan sekedar untuk menjaga cinta tetap
membara ala abg2 kekinian,
tapi fokusnya sebagai jembatan komunikasi
dan crosh cek uneg2.
Mekanisme family forum kami yg satu ini
fleksibel.
Yang jelas saat kami berdua sedang santai
dan sama2 siap berkomunikasi.
Minimal sebulan sekali kami eksekusi dalam
sesi couple time.
Kadang saat anak tidur, pernah juga saat
anak maen, bisa juga saat nge-date berdua sambil nonton bioskop atau makan
romantis diluar meski menunya hanya cilok bakar.
Hehehe..
Intinya bisa dimana aja, kapan aja dan
dalam bentuk apa aja.
Fleksibel caranya, fokus pada goalnya.
Biasanya kami setting dengan game tebak2an.
Masing2 menebak “pikiran” pasangan saat
menjawab beberapa pertanyaan berikut :
A. Sesuatu yang sedang dibutuhkan saat ini
(barang/aktivitas)
B. Makanan favorit saat ini
C. Aktivitas yang digemari saat ini
D. Paling suka kalau diperlakukan bagaimana oleh pasangan
E. Apa yang tidak disuka dari pasangan
B. Makanan favorit saat ini
C. Aktivitas yang digemari saat ini
D. Paling suka kalau diperlakukan bagaimana oleh pasangan
E. Apa yang tidak disuka dari pasangan
5 pertanyaan simpel yang bisa jd salah
jawab kalau kita tidak mengamati dan sungguh2 merasakan kehadiran pasangan.
Meski pertanyaannya sama,
jawabannya bisa berbeda dari waktu ke
waktu. Maklum, manusia bukan robot. Jadi pasti dinamis.
Bahkan saya sempat terkejut saat suatu hari
suami menjawab “aku paling seneng kalau lagi difacial dan dicabuti komedonya
sama kamu. Berasa nyaman, tentrem pokoke adem”.
Alhasil setelah itu saya jadi makin semangat dan always happy saat nge-facial wajah suami.
Ngefek juga ternyata. Wajahnya jd lebih kinclong
dr sebelumnya.
Hehehe Sudah jarang kena serangan jerawat
spt dulu saat msh mahasiswa.
Dan belakangan, aktivitas ini sekalian dipakai
untuk couple time dan cross check uneg2.
Sambil tangan saya utak atik wajah suami yg
tidur di pangkuan saya, kamipun ngobrol dg 5 pertanyaan ini.
Alhamdulillah sejauh ini sangat efektif
bagi kami berdua.
Kendala komunikasi jarang sekali muncul krn
potensi2 sumbatan menemukan pipa salurannya.
Aku ngerti yg kamu mau, kamu ngerti yang
aku mau.
Aku faham yg kamu rasakan, kamupun faham yg aku rasakan.
Aku faham yg kamu rasakan, kamupun faham yg aku rasakan.
Tidak ada praduga, minim ilmu kebatinan di
antara kami.
Termasuk saat membahas poin 5 tentang apa
yg tidak kita suka dari pasangan.
Sejauh ini sangat terbantu.
Hingga tidak hanya saling paham, tapi
couple time jd sarana jg untuk menghasilkan kesepakatan2 baru sebagai extra
bonusnya.
Karena kondisinya sama2 santai dan siap berkomunikasi, bahan yg sensitifpun lebih terasa ringan meski ada kalanya tidak mudah disampaikan.
Karena kondisinya sama2 santai dan siap berkomunikasi, bahan yg sensitifpun lebih terasa ringan meski ada kalanya tidak mudah disampaikan.
Mengapa perlu couple time?
Ya, karena memang dari sananya, perempuan
dan laki2 berbeda kebutuhan emosi dan cara berkomunikasi.
Jika laki2 hanya butuh mengeluarkan 7rb
kata/hari, maka wanita butuh mengeluarkan 20rb kata/hari.
Jika laki2 hanya mampu menangkap pesan2 eksplisit, maka sebaliknya, perempuan justru lebih sering menggunakan pesan implisit saat berkomunikasi dengan suami.
Suka kode2an.
Padahal laki2 memang dari sananya sulit
menangkap kode.
Kalau pengen A, ya bilang A. Jangan bilang
B lalu berharap suami menangkap A.
(Lebih lengkap bs baca buku men are from
mars, women are from venus karya john gray. Recommended)
Nah couple time selama ini jadi sarana kami
untuk terus berlatih berkomunikasi.
Karena kami sadar, salah satu pilar
keharmonisan rumah tangga adalah sehatnya komunikasi sepasang suami istri.
Bahkan satu dari 5 penyebab perceraian di
Indonesia yg menduduki posisi pertama sbg negara dg angka perceraian tertinggi
se asia pasifik,
adalah karena faktor komunikasi.
Belajar komunikasi produktif bersama
pasangan.
Versi kami berdua Indikatornya sederhana.
Komunikasi = kon / muni / tak kasih.
Kon = kamu dlm bahasa jawa. Maknanya ada yg bicara dan ada yg diajak bicara (dengan semua dimensinya. Hadir sepenuhnya. Bukan bicara tp sambil ngepel atau pegang gadget)
Muni = bersuara dlm bahasa jawa. Maknanya ada pesan yang disampaikan. Jelas, tdk ambigu, no kode dan bisa dipahami oleh lawan bicara
Tak kasih = diberi.
Kon = kamu dlm bahasa jawa. Maknanya ada yg bicara dan ada yg diajak bicara (dengan semua dimensinya. Hadir sepenuhnya. Bukan bicara tp sambil ngepel atau pegang gadget)
Muni = bersuara dlm bahasa jawa. Maknanya ada pesan yang disampaikan. Jelas, tdk ambigu, no kode dan bisa dipahami oleh lawan bicara
Tak kasih = diberi.
Maknanya ada feedback dari lawan bicara
kita sebagai salah satu bentuk respon.
Jadi, mari nge-teh, mari bicara.
Lho kebawa iklan. Hehehe :p
Saling mendoakan moga rumah tangga
kita samarada till jannah, insya allah.
- Bunda Euis Kurniawati -
0 komentar