Multitasking

Kamis, Januari 23, 2020



Katanya, perempuan itu jago multitasking.
Apakah kamu termasuk orang yang jago multitasking?

Kalau saya sendiri, ada di tim say no to multi-task.

Walaupun dalam kehidupan sehari-hari, seorang ibu kadang akan menghadapi beberapa tugas sekaligus, tapi tetap saja, jika ada pilihan untuk fokus pada satu hal, maka saya akan lebih memilih fokus.

Jadi lama dong beresnya?
Iya, memang akan lebih lama untuk membereskan pekerjaan-pekerjaan yang hanya kita kerjakan satu demi satu.
Dan saya tidak masalah dengan itu.

I am a slow living person, hehee.

Tapi saya jadi bisa menikmati setiap pekerjaan yang saya lakukan.
Saya bisa mengerjakannya sepenuh hati bukan hanya sekedar agar beres.
Saya bahkan bisa mengerjakannya hingga ke detail-detailnya.

Saya juga sering membaca dan mendengar bahwa kegiatan multitasking tidak begitu direkomendasikan.
Don't blame me. Bukan saya yang bilang begitu.

Analogi sederhananya, ketika otak kita mengerjakan beberapa tugas dalam satu waktu, otak kita tentu harus bekerja lebih keras, fokus pun menipis.
Nah ketika itu, kesalahan akan lebih mudah terjadi dibandingkan ketika kita fokus pada satu hal.

Tapi sepertinya otak perempuan memang difitrahkan seperti itu, mengurus banyak hal dalam satu waktu, tapi fokusnya pendek, mudah terdistraksi, mudah terbagi fokusnya.
Sementara otak laki-laki diciptakan untuk fokus pada satu hal dengan fokus yang kuat dan tidak mudah terdistraksi.
Makanya ketika memanggil suami atau anak laki-laki yang sedang fokus dengan satu hal butuh berkali-kali panggilan, bener nggak? Hehee

Teman-teman bisa baca referensi artikel-artikel berikut ini.






It's okay to multitasking sometimes but doing single-task is more effective isn't it?

Wallahua'lam

Jadi teman-teman tim apa, single-tasking atau multitasking?

You Might Also Like

0 komentar