Kenapa Menulis ?

Sabtu, Januari 25, 2020

Kalau kemarin saya mengulas tentang kenapa saya engga menulis, hari ini saya ingin mengulas alasan kenapa saya ingin tetap menulis.

Bukan. Bukan supaya jadi ibu produktif, seperti kata orang-orang kekinian.

Bukan juga supaya ada perbaikan kualitas tulisan seperti halnya para penulis.

Tapi lebih karena karakter saya.

Saya tuh bukan pendiam.
Tapi juga tidak bisa banyak ngomong.
Bisa bicara panjang lebar tapi hanya ketika diperlukan saja.
Kalau tidak sedang harus ngomong, ya saya akan diam.

Jadi, banyak sekali ide, opini, pendapat dan lain-lain di kepala saya yang ingin keluar.
Tapi sayanya malas ngomong.
Akhirnya, solusinya adalah menulis.

Sesederhana itu.

Menulis itu bagi saya adalah salah satu cara declutter mind.
Merapikan isi pikiran.

Pernah baca postingan bemorewithless ini?

Di sini disebutkan:

The reason I journal is to declutter my mind. Instead of letting all of those ideas and fears and worries run around in my brain, I leave them on the page. Sometimes they stay there and sometimes they don’t but usually if I keep writing them out, they dissipate.

I write about other thoughts and feelings too but even the good ones get heavy if I hold on to them too tightly. Writing them down helps me feel light. And, it makes room for more creative ideas, more clarity when making decisions and a better understanding of how thoughts and feelings impact my physical and mental health.

Ya, kira-kira itulah satu dari dua alasan utama saya untuk tetap menulis.

Lalu alasan yang ke-dua apa?

Tidak lain dan tidak bukan adalah menebar kebaikan, memberatkan timbangan kebaikan saya di akhirat kelak.

Semoga setiap kalimat yang saya tulis, sungguh bisa memberatkan timbangan kebaikan saya.

You Might Also Like

0 komentar