ReBlog #1 : Anak Tiga Tahun Jadi Lebih Cengeng

Senin, Juli 17, 2017

 
 Anak 3 Tahun Cengeng
 
(Artikel asli ditulis oleh : ndoys.com)
 
Di usia 3 tahun, anakku gampang sekali menangis, bahkan untuk alasan yang sepele sekalipun. Kesel dikit, nangis. Kecewa dikit, nangis. Direbut mainannya, nangis. Dikagetin, nangis. Sajadahnya dilipat, nangis. Ibunya buka mukena, nangis. Pokoknya dikit-dikit nangis.
 
Apakah ini normal?
Apa yang sebaiknya dilakukan?
 
Saya pun berkonsultasi dengan psikolog anak. Ternyata anak umur 3 tahun memang sedang dalam fase peralihan, yaitu tahap lepas pelekatan.
 
Umur 3 tahun adalah masa transisi dari toddler (masih anak kecil banget) ke preschooler (anak kecil tapi sudah mulai besar). Di fase sebelumnya, anak sangat lekat dan bergantung pada ibunya. Sementara, ego anak di umur 3 tahun semakin berkembang pesat. Sehingga di fase ini ia mulai mencari-cari perhatian, untuk kompensasi “kehilangan” attachment tersebut.
 
Bentuk cari perhatiannya bermacam-macam. Kebetulan anakku ini memiliki hati yang sensitif dan tidak tegaan. Sehingga bentuk pelampiasannya adalah menjadi suka menangis.
 
Beda dengan anak pertamaku. Dia sifatnya lebih dominan dan keras kepala. Di usia 3 tahunnya ia malah jadi suka memukul.
 
Ada juga anak yang jadi suka berteriak-teriak, dll.
Intinya, ke”cengeng”annya, ke”nakal”annya, ke”kasar”annya, terjadi akibat caper atau cari perhatian.
 
Menghadapi hal ini, yang sebaiknya dilakukan adalah membiarkan ia menyampaikan perasaannya, namun jangan sampai dibesar-besarkan.
 
Misalnya waktu dia mulai menangis, langsung ditanya, alasan menangisnya kenapa. Lalu kita beri penegasan agar dia yakin bahwa kita mengerti: “oh, ade nangis karena mainannya direbut.”
 
Lalu diberi pengertian bahwa tidak perlu menangis. Pakai nada suara yang menunjukkan sedikit empati, tidak perlu terlalu emosi, apalagi sampai marah. Kalau masih menangis dibiarkan saja sampai berhenti sendiri. Atau bisa juga dialihkan dengan melakukan aktvitas lain.
 
Lama-lama fase ini juga akan berlalu. Yang penting kita selalu memberikan perhatian yang cukup kepada anak dan menunjukkan rasa cinta kita kepadanya.
 
Terbukti, anakku yang pertama setelah sekitar 6 bulan berhenti memukul tanpa alasan. (Lama juga sih.. :D)
 
Anakku yang kedua, sekarang 3 tahun 4 bulan, tidak cengeng lagi. Yeay!

You Might Also Like

0 komentar