Reblog #2 : Ibu yang Melanggar Janji ?

Rabu, Juli 19, 2017

 
 
 
Seven things that happen when you break promises to your kids
(7 Hal yang akan terjadi saat kita melanggar janji pada anak)
 

1. We teach them not to trust us.
(Secara tidak langsung kita mengarahkan anak untuk tidak mempercayai kita, orang tua nya)
 
If your child can’t trust you in the little promises, how will they trust you in the big ones?
(Jika mereka tidak mempercayai kita akan janji kecil (hal yang sepele),
bagaimana mereka akan mempercayai kita atas hal hal yang besar
?)
 
 
2. We disappoint them.
(Kita mengecewakan mereka)
 
No child’s life is disappointment-free, but we can minimize some disappointments by keeping our word.
(Tidak ada masa kecil yang bebas dari kekecewaan, tapi setidaknya kita bisa mengurangi beberapa kekecewaan dengan menepati janji.)
 
 
3. We make them feel unimportant.
(Kita membuat anak merasa tidak dipentingkan)
 
Your child will notice if you keep your word to others, but not to them. If your friends, TV watching, and hobbies contribute to your not keeping your promises to your children, it’s time for a promise-adjustment. When you keep your promises to your children, you are saying, “You are very important to me”.
(Anak anak akan memperhatikan bagaimana kita menepati janji pada orang lain, tapi tidak pada mereka.
Jika teman, TV dan hobby membuat kita melanggar janji kita pada anak, artinya inilah saat nya promise-adjustment.
Ketika kita menepati janji pada anak, itu seperti kita mengatakan "Kamu begitu berarti untuk Ibu, sayang
".)
 
 
4. We make them disrespect us.
(Kita membuat mereka tidak menghormati kita, orang tua nya)
 
Mothers who don’t keep their word will lose their children’s respect. Integrity is a key ingredient of respect. If you are not true to your word, you are not showing integrity. Eventually, that will lead to your children losing respect for you.
(Ibu yang tidak menepati janjinya akan kehilangan rasa hormat dari anak nya.
Integritas adalah kunci utama rasa hormat.
Jika kita tidak sungguh sungguh pada janji yang kita ucap, artinya kita tidak menunjukkan integritas.
Justru, hal itu akan mengarahkan anak untuk tidak hormat lagi pada kita
)
 
 
5. We get the opportunity to explain.
(Kita punya kesempatan untuk menjelaskan)
 
Sometimes, for legitimate reasons, we cannot keep a promise to our children. When this happens, explain why. Maybe your schedule took a turn you didn’t expect. Maybe something took longer than you expected, or you were given more information and changed your mind. Whatever the reason, when you break a promise explain why to your child and reiterate that you will do your best to not let it happen often.
(Kadang, untuk beberapa alasan kita tidak bisa menepati janji pada anak.
Ketika ini terjadi, jelas kenapa. Dengan bahasa yang mudah mereka pahami.
Mungkin jadwal kita berubah tanda kita rencanakan sebelumnya. Kadang ada hal yang harus kita kerjakan lebih lama dari yang kita rencanakan.
Apapun alasan nya, ketika kita melanggar janji pada anak, jelaskan kenapa. Dan katakan bahwa kita berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk menepati janji
.)
 
 
6. We can ask for forgiveness.
(Kita bisa meminta maaf)
 
Mothers are human. We mess up. After you’ve explained the why of your broken promise, ask for forgiveness from your child.
(Ibu juga manusia. Kita juga bisa saja melakukan kesalahan. Setelah kita menjelaskan kenapa kita tidak bisa menepati janji, minta maaflah pada anak.)
 
 
7. We create promise breakers in our children.
(Kita turut membuat anak menjadi orang yang tidak menepati janji)
 
It’s the old truth of parenting…monkey see - monkey do. So if you want your child to be a promise keeper, you need to be one too.
(Ini adalah fakta tertua dalam pengasuhan anak.
Kita melihat - kita melakukan.
Jadi, jika kita menginginkan anak menjadi orang yang menepati janji, kita harus memberi teladan sebagai orang yang memenuhi janji
.)
 
 
(Source : imom.com)

You Might Also Like

0 komentar