Meminta Maaf kepada Anak

Minggu, Februari 16, 2020



Beberapa hari yang lalu saya beragumen dengan salah seorang anggota sebuah grup WhatsApp.

Ketika itu kita sedang membahas moment marah kepada anak.

Nah ibu tersebut mengatakan setelah marah kepada anak, beliau menyesal dan ketika anak tidur, beliau meminta maaf kepada anaknya.

Lalu saya sampaikan bahwa ketika minta maaf akan lebih baik jika disampaikan ketika anak dalam keadaan sadar.

Kemudian ibu tersebut berargumen tentang sounding dan hypnoparenting.

Di situ saya sudah tidak berminat untuk berargumentasi lebih lanjut karena Ibu tersebut sudah kokoh dengan argumennya sendiri.

Saya juga belum begitu paham tentang hypnoparenting.

Tapi saya sedikit paham tentang sounding.

Namun untuk masalah meminta maaf kepada anak, saya sama sekali tidak setuju jika orang tua mengucapkan permintaan maaf ketika anak sedang tidur/terlelap atau sedang tidak sadar.

Bukankah lebih baik jika kita mengucapkan secara langsung ketika anak sedang sadar?

Gengsi kah?

Jaim kah?

Why?

Akui saja kalau kita memang salah karena telah memarahi anak.

ucapkan permintaan maaf dan beri penjelasan kenapa kita sampai marah.

Katakan bahwa apa yang kita lakukan memang buruk atau tidak baik.

Ajak anak untuk bersama-sama memperbaiki keadaan.

Bukankah begitu lebih baik..

Kita plong. Anak plong. Karena kita sama-sama bisa memahami dalam keadaan sadar. Dan kita pun bisa memperkuat bonding dengan anak.
Bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Dan bisa bersama-sama belajar dari kesalahan.

Ayolah ibu, jangan sembunyikan kesalahan dibalik gengsimu.

Berikan teladan kepada anak untuk bersikap gentle.

Wallahu a'lam.

Semoga Allah memberi kita petunjuk.

You Might Also Like

0 komentar