Belajar Sustainable Living (Lagi)

Jumat, Februari 14, 2020



Aku sedang gelisah.

Bergabung dengan grup kelas Sustainable Living membuat kegelisahan ku semakin terasa.

Beberapa waktu belakangan, rasanya out of the track dari rencana less waste.

Yang tadinya belanja bawa shopping bag, sekarang jadi males.
Awalnya karena lupa naroh, terus keburu tukang sayurnya pergi, akhirnya tidak terbawa.
Lalu lanjut lupa mencari, lalu besok begitu lagi.
Akhirnya jadi kebiasaan lama terulang.

Lalu sekarang jadi sering jajan.
Well.. jajan ini nyampah banget bagi saya. Ke warung tidak bawa tas belanja, beli telur pakai plastik. Beli sesuatu, kemasannya plastik. Beli jajan seribuan, bungkusnya plastik. Kalau beli lebih dari lima jenis, sudah berjubel itu nanti bungkus-bungkus plastik yang jadi sampah.

Lalu.. Popok.
Mulai pakai popok sekali pakai lagi sejak musim hujan tiba.
Hingga sekarang masih pakai.
Kadang rindu clodi. Tapi jemuran clodi sehari dua hari masih belum kering.
Akhirnya nyetok popok lagi. Huhuuu..

Kemudian soal beli makan.
Ini memang agak sulit dihadapi dari kemarin-kemarin sampai sekarang-sekarang.
Tapi Alhamdulillah mulai serius praktek food-prep.
Belakangan jadi bisa masak walaupun masih sering beli juga.

Kemudian apa yaa...

Ah!
Bungkus paket.
Hasil dari belanja online.
Ini salah satu faktor yang bikin tempat sampah cepat penuh.
Apalagi mamak satu ini demen online shopping. Soalnya jarang bisa keluar rumah, mau tak mau ya kembali ke hape.
Hiks..

Dan soal komposting.
Sudah beberapa bulan ini tidak lagi ngompos.

Sebenarnya hati ini berteriak ingin mulai lagi, back on track.
Bikin komposter sungguhan (pengin ember, bukan karung, haha).
Nambah per-kebun-an.

Semoga kedepan bisa perlahan back on track lagi. Aamiin.

You Might Also Like

0 komentar