Menjadi Istri Yang Romantis
Selasa, Mei 16, 2017Menjadi Istri Yang Romantis
-Sebuah Pesan Untuk
Diriku Sendiri-
Wahai diri..
Kini kau adalah seorang
istri...
Jangan engkau kira, bahwa
pernikahan itu hanya cinta dan kehidupan yang penuh dengan perasaan yang
menyenangkan hati, kata-kata lembut yang engkau dengar siang malam…
Janganlah heran jika engkau telah mempersiapkan
malam yang romantis dengan segenap kemampuanmu, tiba-tiba suamimu menemuimu
seolah-olah engkau tidak ada …
Walaupun engkau berupaya
untuk merayunya, namun suamimu berkata dengan tenang : “Aku tidak punya waktu
untuk hal ini.”
Atau berkata : “Aku sedang sibuk.”
Janganlah heran jika suamimu tahu engkau sedang
sakit, tapi dia lupa menanyakan keadaanmu…
Jangan heran jika suamimu kurang memperhatikan
untuk mengagumi kecantikanmu dan rumahmu yang rapi…
Jangan heran jika engkau tidak mendengar darinya
ucapan cinta dan rayuan…
Janganlah engkau menunggu bahwa perahu bisa
berlabuh diatas daratan yang kering…
Segeralah engkau yang
mendahului sebelum suamimu, janganlah engkau menanti darinya…
Ingatlah,
Sesungguhnya lingkungan
suamimu berbeda dengan lingkunganmu.
Kadang suamimu berada di
lingkungan yang keras, atau ibu-bapaknya sibuk, sehingga dalam kehidupannya ia
tidak mendengar kata-kata cinta dan kasih sayang, dsb…
Ingatlah,
Bahwa seorang suami masuk kedalam kehidupan
rumah tangga dalam keadaan khawatir tidak mampu memikul tanggung jawabnya.
Karena tanggung jawab
laki-laki lebih besar daripada tanggung jawab perempuan, sehingga ada perbedaan
yang jelas sekali.
Karena mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan
rumah tangga merupakan tanggung jawabnya.
Maka pikirannya sibuk dengan hal-hal seperti itu.
Dan dia tidak berpikir
seperti yang engkau pikirkan.
Ingatlah ,
Bahwa tabiat laki-laki berbeda dengan tabiat
wanita.
Ini merupakan fithrah masing-masing dari
keduannya.
Janganlah engkau berharap untuk dapat
mengubah tabiat dan fithrah dalam waktu singkat.
Ingatlah,
Bahwa pekerjaan laki-laki itu penuh dengan
problem yang amat berat… yang akan memberikan pengaruh kepada urat syarafnya
setiap saat…
Ingatlah,
Bahwa laki-laki itu berbeda-beda dalam cara
mengungkapkan perasaan mereka.
Ada laki-laki yang pandai dalam seni
mengungkapkan perasaannya.
Ada yang mengungkapkan
dengan perbuatannya.
Ada yang kehabisan
kata-kata sehingga tidak sanggup berbicara.
Maka terimalah suamimu dengan keadaan apapun,
ucapkan pujian kepada Allah, dan jangan minta hal yang lebih yang tidak ada
pada suamimu.
Ingatlah,
Bahwa suamipun butuh cinta dan kasih sayang.
Sungguh Allah ta’ala
menjelaskan, bahwa wanita yang penyayang itu merupakan nikmat yang Allah
berikan kepada hambaNya.
(ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم
أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة إن في ذلك لآيات لقوم يتفكرون)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa
cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (QS. 30:21)
Maka segeralah engkau mengungkapakan rasa cinta
dan tutur kata yang baik, sehingga telinga suami biasa mendengarnya.
Jika engkau tidak
membiasakannya, maka jangan engkau harapkan akan ada imbalan berupa kata-kata
manis darinya...
Penuhilah telinga &
hati suamimu olehmu, dengan ucapan yang lembut dan perasaan yang baik.
Ingatlah,
Bahwa kehidupan tidak akan menjadi lurus jika
berdiri hanya di atas perasaan saja, karena perasaan saja tidak mungkin
direalisasikan di alam nyata.
Maka jadikah engkau seorang wanita yang berada
di alam nyata , bukan di alam khayalan…
###############################
Sumber: “Az-Zawaaj
wa Al-Ahlaam Al-Wardiyyah“, Marwah Yusuf ‘Aasyuur.
Makkah 27/3/1436 H
By: Nuruddin Abu Faynan
Editor: Arfah Ummu Faynan
Makkah 27/3/1436 H
By: Nuruddin Abu Faynan
Editor: Arfah Ummu Faynan
Muslimah.or.id
Saya edit dengan tanpa mengurangi makna dari
artikel asli nya.
0 komentar