Game 7 : Anak Mandiri dan Peduli
Kamis, Mei 17, 2018
Pagi ini, hari pertama puasa.
Dan juga hari pertama tantangan Game 7 : Semua Anak adalah Bintang.
Dan juga hari pertama tantangan Game 7 : Semua Anak adalah Bintang.
Partner saya adalah bayi imut yang sekarang suka dipanggil kakak sholiha.
Beberapa hari ke depan Ummi akan mengamati (observe) pada kelebihan Syaima yang akan Ummi pupuk.
Tapi Ummi hanya akan fokus pada kemandirian dan kepedulian Syaima.
Selama ini, bagi Ummi, alhamduliLLaah Syaima sudah cukup mandiri.
Dan tentang 'kepedulian', dia tipikal anak yang sangat peduli, pada berbagai hal.
Dulu pernah ketika kami sedang berbelanja di supermarket, ada sebuah botol shampo yang tergeletak di rak snack.
Bagi Ummi, ini hal yang biasa dan ga penting, toh nanti juga dibereskan oleh pramuniaga.
Tapi tidak bagi Syaima.
Dia langsung nyeletuk, “Ummi, lihat, siapa yang taruh ini di situ ?”
“Hmm... Siapa ya...”, Ummi mikir dulu mau jawab apa, hehee.
“Ayo kita kembalikan”, kata Syaima.
Dan akhirnya kita menempuh beberapa baris rak dari belakang sampai rak shampo yang terletak paling depan.
Ahahaha..
Bagi Ummi, ini hal yang biasa dan ga penting, toh nanti juga dibereskan oleh pramuniaga.
Tapi tidak bagi Syaima.
Dia langsung nyeletuk, “Ummi, lihat, siapa yang taruh ini di situ ?”
“Hmm... Siapa ya...”, Ummi mikir dulu mau jawab apa, hehee.
“Ayo kita kembalikan”, kata Syaima.
Dan akhirnya kita menempuh beberapa baris rak dari belakang sampai rak shampo yang terletak paling depan.
Ahahaha..
Dan masih banyak cerita lainnya.
Jadi insyaAllaah Ummi akan fokus pada dua hal ini selama pengamatan beberapa hari ke depan.
Dan di hari pertama ramadan ini, Syaima yang belum ikut puasa.
Pagi-pagi dia ikut sibuk nemenin Ummi beberes 'meja kerja'.
Kemudian dilanjutkan dengan dia mandi sendiri.
Kemudian dilanjutkan dengan dia mandi sendiri.
Mandi sendiri ?
Iya, full. Dari guyuran pertama sampai keluar dari kamar mandi.
Iya, full. Dari guyuran pertama sampai keluar dari kamar mandi.
Emangnya bersih ?
InsyaAllaah bersih, toh semalam paling cuman berkeringat doangkan, hehee.
InsyaAllaah bersih, toh semalam paling cuman berkeringat doangkan, hehee.
Jadi Syaima itu salah satu mandi nya dimandikan, untuk memastikan ga ada daki-daki menempel (daki ?).
Dan satu waktu dia mandi sendiri sambil main air keran, salah satu favorit dia.
Sabunan sendiri, shampoan sendiri, sikat gigi sendiri.
Dan kemarin ada insiden dia shampoan pakai sabun cuci piring.. Oh noo...
Pas Ummi tanya kenapa kok pakai sabun cuci piring, katanya dia pengin coba. Wkwkwkk..
Dan kemarin ada insiden dia shampoan pakai sabun cuci piring.. Oh noo...
Pas Ummi tanya kenapa kok pakai sabun cuci piring, katanya dia pengin coba. Wkwkwkk..
Pagi tadi berlangsung sama, hanya saja menjelang selesai dia malah nangis.
Pas ditanya ada apa, dia nunjuk odol nya.
“Itu.. Tidak bisa...”, sambil mewek.
Pas ditanya ada apa, dia nunjuk odol nya.
“Itu.. Tidak bisa...”, sambil mewek.
Ahahaha.. Ummi jadi pengin ketawa.
Karena odolnya hampir habis, jadi dia pencet pencet si odol tidak keluar.
Akhirnya sama Ummi diurut itu odolnya, alhamduliLLaah masih ada.
Nanti kalo sudah habis insyaAllaah kita beli lagi ya nak.
Akhirnya sama Ummi diurut itu odolnya, alhamduliLLaah masih ada.
Nanti kalo sudah habis insyaAllaah kita beli lagi ya nak.
Usai mandi, dia mencari baju dan dalaman sendiri.
Dapatlah dua potong, celana kecil (celana dalam) dan baju ikan (baju terusan bergambar tulang ikan).
Celana kecilnya dia pakai sendiri, tapi untuk baju ikannya dia masih butuh bantuan Ummi.
Dapatlah dua potong, celana kecil (celana dalam) dan baju ikan (baju terusan bergambar tulang ikan).
Celana kecilnya dia pakai sendiri, tapi untuk baju ikannya dia masih butuh bantuan Ummi.
Seusai mandi dan berpakaian rapi, dia juga biasa bersisir sendiri.
Namanya juga bersisir sendiri, yang penting pas ngaca menurut nya sudah rapi dan cantik berarti sudah oke.
Namanya juga bersisir sendiri, yang penting pas ngaca menurut nya sudah rapi dan cantik berarti sudah oke.
Ya sudahlah, cantik dan rapi kok, kadang saya sisir ulang, tapi agak lama kemudian.
Supaya tidak terlihat bahwa kita kurang puas pada hasil kerjanya.
Supaya tidak terlihat bahwa kita kurang puas pada hasil kerjanya.
Ini penting digaris bawahi :
Jangan sampai kita menunjukkan ketidakpuasan pada hasil kerja anak.
Jangan sampai kita menunjukkan ketidakpuasan pada hasil kerja anak.
Seperti ketika kita melakukan yang terbaik, pun sama, anak (sebenarnya) juga selalu mengusahakan yang terbaik.
Dan jangan sekali-kali kita bandingkan hasil kita dengan hasil anak.
Ya jauh dong mak, kita udah hidup berapa tahun, sementara anak baru berapa bulan.
Okay yes..
Setelah mandi, pagi tadi dia belajar masak sayur bayam.
Yang ada di foto ini, tinggal pancinya. Sayurnya sudah ludes oleh Syaima.
Pengin lanjut cerita, tapi kok kayanya sudah panjang sekali ya.
Cukuplah laporan untuk hari ini. Hehee...
#harike1
#semuaanakadalahbintang
#institutibuprofesional
#kelasbundasayang
Baca juga cerita di hari-hari selanjutnya ya,
klik di sini :
0 komentar