Ketika Anak Meminta Sesuatu

Jumat, Februari 16, 2018

 

“Ummi, aku mau itu, boleh ?”

Dia betul-betul mengucapkan ini ketika meminta sesuatu.

Dulu dia minta suka-suka, tapi saya membimbingnya untuk mengucapkan kata-kata yang baik ketika meminta sesuatu.
Sekarang pun kadang dia masih teriak atau ngomong sesukanya ketika minta sesuatu.
Kadang saja, banyakkan baiknya.

Lalu, apa saya akan langsung memberikan atau membelikan ?
Atau langsung saya bilang tidak ?

Tergantung.

Biasanya saya melihat apa yang dia minta, kondisinya, dan kondisi kami.

Kalau dia minta sesuatu yang baik untuk nya atau minimal tidak merugikan, dan saya ada rizki, dan kondisinya memungkinkan untuk membelikan atau memberikan, biasanya saya belikan. Kenapa tidak ?
Make it easy.
Tidak perlu mempersulit apa yang mudah.
Percayalah, anak berada dalam kondisi fitrah.
Jangan membayangkan dia akan 'ngelunjak' seperti halnya banyak orang dewasa.
When we trust 'em, they trust us.

Ketika tidak ada rizki atau sedang berhemat, saya sampaikan yang sebenarnya kepadanya. Bahwa sekarang ummi tidak bawa uang, atau ummi sedang berhemat, atau uang ummi tinggal sedikit.

Kalau yang dia minta itu sesuatu yang kurang baik, saya sampaikan bahwa itu tidak baik.
Alasan kenapa itu tidak baik.
Dan saya tawarkan opsi lain yang lebih baik.
Misalnya ketika Syaima minta beli es warna-warni yang, hmm.. Penuh pemanis, pewarna, perasa dan pengawet buatan.
Saya katakan padanya bahwa ini tidak baik untuk anak kecil, lalu saya tawarkan es krim atau jus.

Dan lain sebagainya.

Saya berkomitmen untuk tidak berbohong dalam mendidiknya meskipun itu hal kecil.
Seperti, nanti saja kita beli di sana, padahal engga.
No, Big No.

Ketika kita menyampaikan pada anak alasan yang sebenarnya, maka anak akan memahaminya.
Bukan 'paham' dalam persepsi orang dewasa, sih.
Tapi entah bagaimana, dia akan paham dan maklum. Tidak akan memaksa dituruti.
Itu yang selama ini saya temukan pada Syaima.

Dari situ, saya berkomitmen untuk terus menjaga kejujuran, keterbukaan dan memberi teladan yang baik untuk nya.

Belajar terus, terus belajar.

#Belajardarianak

You Might Also Like

0 komentar