Menjaga Fitrah Seksualitas Anak Sejak Dini
Sabtu, September 29, 2018Pentingnya membangkitkan dan merawat fitrah seksualitas pada anak sejak dini - Berawal dari kita mengetahui “Apa itu fitrah seksualitas?” dan “Seberapa pentingkah untuk kita bangkitkan?”. Setiap anak lahir dengan fitrahnya masing-masing. Tugas orangtua adalah membangkitkan fitrah yang dimiliki anak, agar fitrah-fitrah tersebut mampu berkembang optimal.
Fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai dengan fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. - Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai pada pendidikan fitrah seksualitas:
1. membuat anak mengerti tentang identitas seksualnya. Anak bisa memahami bahwa dia itu laki-laki ataupun perempuan.
2. mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya. Anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya.
Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak.
Sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan “saya laki-laki” atau “saya perempuan”.
3. mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual.
📝Proses pengenalan fitrah seksualitas sejak dini: -Kenalkan bagian tubuh yg tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain -Ajarkan konsep perbedaan jenis kelamin laki2 dan perempuan.(laki2 kelak akan seperti ayah, perempuan akan seperti ibu. Ajari jg pakaian utk laki2 dan mana utk perempuan). -Tumbuhkan rasa percaya anak pada orang tuanya dan menghargai anak.
Menghargai anak maksudnya bila anak sedang tidak ingin dicium, kita tidak memaksa untuk dicium. Selalu konsisten dan menghargai respon anak tentang tubuhnya. -Menggunakan istilah yg baik dan benar
Artinya : Mengajarkan anak tentang alat kelaminnya sama halnya seperti kita mengajarkan anak belajar tentang fungsi organ lainnya seperti mata, hidung, tangan, kaki, dan lain-lain. Mengenalkan alat kelamin pun dengan menggunakan istilah yg baik dan benar. Alat kelamin untuk anak laki-laki adalah penis dan alat kelamin untuk anak perempuan adalah vagina.
#gamelevel11
0 komentar