Anakmu Investasimu : Resume Kajian Parenting

Selasa, November 06, 2018


Resume

Kajian oleh : Ustādzah Arfah Ummu Faynan

Puri Cipaganti

14 Dzulhijjah 1439H


Banyak orang berusaha sekuat tenaga untuk berinvestasi dengan harta yang mereka punya, tapi mereka lupa memikirkan investasi akherat mereka, yaitu anak2 mereka.


Anak2 merupakan pemberian (hibah) dari Allah.

Hibah adalah pemberian tanpa mengharapkan balasan.

Anak-anak merupakan pemberian atau nikmat dari Allah.


Firman Allah Subhanahu Wa Taalla dalam Surat Asy- Syuro 49-50

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا {الشورى: 49-50}

Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”

(QS. Asy Syura: 49-50)


4 Jenis manusia dari penjelasan ayat diatas


1. Orang-orang yang seperti Nabi Luth Allaihissallam (ayah dari anak2 perempuan)


2. Orang-orang yang seperti Nabi Ibrahim Allaihissallam (ayah dari anak2 laki-laki)

3. Orang-orang yang seperti Nabi Muhammad Shalalahu Alaihi Wasaallam (Ayah dari anak2 laki-laki dan perempuan)

4.Orang-orang seperti Nabi Yahya Allaihissallam (Allah takdirkan tidak memiliki anak)



Anak-anak adalah perhiasan dan ujian bagi orangtua


1. Anak sebagai perhiasan

Allah Subhanahu Wa Taalla berfirman dalam QS :  Ali Imran 14

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik"


Firman Allah Subhanahu Wa Taalla dalam Surat Al-Khaf 46

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan"


2. Anak sebagai ujian

Firman Allah Subhanahu Wa Taalla dalam Surat At-Taghabun 15 -

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar"


Suatu ketika Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasaallam sedang di atas mimbar, kemudian  Hassan dan Hussein (cucu² Nabi) yang sedang mengenakan baju merah tersandung di dekat mimbar. Nabi yang sedang sedang berkhutbah langsung turun dari mimbar, menghampiri dan menggendong mereka. "Aku melihat kedua anak ini jatuh dan tersandung, aku tak bersabar turun dan menggendong mereka." Padahal saat itu suasana sedang serius.


3. Anak² bisa menyibukkan orangtuanya dalam  ketaatan kepada Allâh (lalai)

Firman Allah Subhanahu Wa Taalla dalam Surat Al-Munaafiqun 9. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi"


Janganlah harta dan anak²mu membuatmu lalai dr mengingat Allah.


 Firman Allah Subhanahu Wa Taalla dalam Surat At-Taghabun 14. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."


Di antara anak²mu ada yang jadi musuh, maka waspadalah. Ketika ada bencana di dunia, orangtua selalu akan mendahulukan anak dan istrinya. Namun ketika kiamat, masing² akan lari menjauhi satu sama lain, sibuk dengan urusannya masing². Orang kafir ingin selamat, ingin menjadikan siapapun di dunia ini sebagai penebus/tameng.


4. Anak-anak menjadi sebab seseorang menjadi pengecut dan pelit

Mengapa orangtua menjadi pengecut? Karena Orangtua takut berjihad (termasuk menuntut ilmu)?

Karena takut mati dan meninggalkan anak-anaknya.

Mengapa orangtua jadi pelit dan penghalang bersadaqah?

Karena takut anak²nya kekurangan krn masih bnyak yg dibutuhkan.


Para Nabi berdoa untuk kebaikan anak mereka.


Nabi Zakaria berdoa seperti dalam Firman Allah dalam Surat Ali Imran 38.

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

"Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".


Dan juga  doa orang2 shaleh terdahulu.


Firman Allah dalam Surat Al-Furqan 74 

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ 

مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."



Faidah² memiliki anak shalih :


1. Anak shalih merupakan nikmat dari Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)


Jika seorang anak Adam mati, maka terputuslah semua amalannya kec 3 hal: 1. Shadaqah jariyah yg pahalanyq yg mengalir terus menerus ( contoh memberi mushaf Al Quran, membangun masjid)

2. Ilmu yg bermanfaat (contoh mengajarkan surat Alfatihah)

3. Anak shaleh yang mendoakan orangtuanya.

Sesungguhnya seseorang akan terangkat derajat disurga karena anakmu memintakan ampunan untukmu.


Dari penjabaran diatas, jelaslah pentingnya anak sebagai investasi akherat. Karena itu wajib bagi orangtua mendidik anaknya dalam kebaikan.


Simak At-Tahrim ayat 6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan"


Firman Allah Subhanahu Wa Taalla dalam Surat At -Thaha 132

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa."


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مُرُوا أوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا ، وَهُمْ أبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melakukan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka saat mereka berumur sepuluh tahun jika mereka meninggalkannya, serta pisahkan mereka (antara laki dan perempuan) ditempat tidur[3] .


Diatas 7 tahun usia mumayiz (sudah bisa menenrukan baik buruk)

Tidak boleh dipukul sebelum 10 tahun. Bila 10tahun masih lalai, boleh dipukul sebagai peringatan (pukulan yang tidak membahayakan) dan tidak memukul di wajah.


Rasulullah bersabda, cukuplah seseorang dikatakan berdosa jika dia menyia-nyiakan keluarga nya.


Tidak memberikan makan termasuk menyia-nyiakan, apalagi sampai tidak memberikan mereka iman.

Banyak manusia tidak mendidik anak-anaknya dalam ketakwaan.


Setelah semua usaha dilakukan namun anak2 tidak sesuai dengan yang diharapkan.



Hidayah ada 2 macam :


1.Hidayah yg merupakan petunjuk/pengarahan (Bimbingan orang tua kepada anaknya)


Setiap ortu diminta utk melakukannya, yaitu menunjukkan/memotivasi  kebaikan dan agar mninggalkan kemungkaran.


Firman Allah Subhanahu Wa Taalla dalam Surat  Asy-Syuraa 52.


وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus."


2. Hidayah yg berupa taufik dari Allâh dan Penerimaan dari Allah


Menerima apa yg sdh diajarkan, Yang bisa memberikan penerimaan tersebut hanyalah Allâh. Orangtua tdk bisa menjamin anaknya akan menerima apa yg dia ajarkan. 

Firman Allah dalam Surat Al Qashash 56.


إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ


"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk"


 Firman Allah dalam Surat Asy-Syura 48.


فَإِنْ أَعْرَضُوا فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ۖ إِنْ عَلَيْكَ إِلَّا الْبَلَاغُ ۗ وَإِنَّا إِذَا أَذَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً فَرِحَ بِهَا ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَإِنَّ الْإِنْسَانَ كَفُورٌ

"Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat)"


Kewajibanmu hanya menyampaikan

Hasil akhirnya serahkan pada Allah. Seperti dalam Firman Allah  Surat. Al-Baqarah 272. 


 لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۗ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ


"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)"


Kesimpulan

Setelah semua usaha dilakukan, maka serahkan dan pasrahkan hati kepada Allâh diiringi dengan doa.


Langkah² nyata dalam mendidik anak sbg investasi di akhirat :


1.  Mulai memperbaiki diri sendiri. Setidaknya berusaha menjadi lebih baik daripada yg dulu. (At-Tahrim 6)

Keshalihan ayah dan ibu merupakan sebab yg paling nyata yg membantu mereka dlm mendidik anak²nya, karena ortu adalah contoh, tauladan bagi anak²nya. 

Anak² akan mncontoh ortu mereka; anak laki² akan mncontoh ayahnya dan anak perempuan akan mencontoh ibunya. 


Firman Allah dalam Surat Ath-Thuur 21. 

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

"Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya"


Orangtua akan berdosa jika tidak mendidik anaknya.


2. Memilih ibu bagi anak²nya (mencari calon istri shalihah bagi laki²). Orang yg mnginginkan buah yg baik maka akan mencari tanah yg baik. Di antara hikmah pernikahan salah satunya adalah mndptkan keturunan yg shalih dan shalihah, yg mereka beribadah kpd Allâh dan mnjadi investasi bagi ortunya. Sabda Nabi: wanita dinikahi krn 4 perkara (secara umun) yaitu agama, harta, keturunan, dan kecantikan. Agama adalah tolak ukur utama. Yg lain bonus.


Simak Firman Allah dalam Surat An-Nisaa 34.

ِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar".


Sifat2 wanita shalihah :

Melaksanakan shalat 5 waktu

Puasa di bulan Ramadhan

Menjaga kemaluannya

Taat kepada suaminya

Maka masuklah ke dlm surga dr pintu manapun.


Mereka pun hendaknya menjaga rahasia suami, tidak membongkar aib suami, tidak mengghibahi suami. Hendaknya menjaga diri agar tidak ditaksir orang lain, termasuk hanya berdandan hanya untuk suaminya dan tidak upload foto ke medsos (walaupun sudah berjilbab syar'i dan bercadar).


Sabda Nabi : Hati²lah kepada yg hijau yg tumbuh di tempat sampah, yaitu perempuan cantik yg tumbuh di lingkungan yg buruk. Jika satu waktu wanita spt itu menikah, maka tidak ada jaminan suaminya bisa mendidiknya.


Sabda Nabi: pilihlah yg baik bagi nuthfah kalian. Ini di antara hak anak terhadap ayahnya, yaitu mencari ibu yg baik bagi anaknya.

Termasuk dalam poin ini adalah perempuan mencari calon suami yang shalih.

Azaz dalam menikah adalah agama dan akhlak karena akan merealisasikan dalam mendidik anak yang shalih.


3. Mengucapkan doa ketika akan berhubungan suami istri. Doanya: bismillah, Allâhumma jannibnasy syaithan wa jannibisy syaithan, maa razaqtanaa.


4. Masa hamil, seorang ibu selain harus memperhatikan kesehatan janinnya, jg melakukan amalan² shalih seperti tilawah Qur'an. Ketika anak lahir, bergembiralah dan disunnahkan untuk sujud syukur. Kemudian disunnahkan jg utk mentahnik bayinya. Berikan sang anak nama yg baik. Jika seseorang memiliki nama yg sangat buruk atau mengandung kesyirikan, maka wajib diganti. Nama yg tidak ada artinya, tidak perlu diganti. Selenggarakan aqiqah (bagi yg mampu). Untuk anak laki² 2 ekor kambing, untuk anak perempuan 1 ekor kambing. Sebagian ulama bahkan mewajibkannya, sebagian lg berpendapat sunnah mu'akkadah. Pendapat terkuat : anak yg meninggal sebelum baligh namun belum aqiqah, maka anak tersebut tidak bisa menjadi syafa'at bagi ortunya.


5.  Berdoa sesuai yg dilakukan para nabi dan orang² shalih, di antaranya doa Nabi Zakaria, di Surah Al-Furqan 74, 

Ibrahim 40, 

Al-Ahqaaf 15 dan 

Ali Imran 36. 

Juga doa² dr hadits, termasuk doa agar anak tidak terkena 'ain (doa Nabi utk Hassan dan Hussein). 


6. Mengajarkan anak-anak kalimat Tauhid


7. Membiasakan mereka memiliki adab dan akhlak yg baik. Setelah disapih, mulailah anak² meniru (spt adonan lembek yg mudah dibentuk) sehingga manfaatkan masa ini utk mendidik adab dan akhlak yg baik (makan dngan tangan kanan, doa ketika bersin, akhlak jujur dan amanah serta menjaganya mereka dari perkara yang haram, misalnya anak kecil² dipakaikan sutra atw perhiasan emas. Walaupun ia belum baligh, namun jgn dibiasakan.


8. Berlemah lembut dan bermain mainlah dengan mereka


9.  Membersihkan rumah dari alat musik dan suara musik, termasuk suara dering telfon dr musik. Jika anak masih suka main game, maka hendaknya musik dr game tsb dimatikan.


10. Membentengi rumah dngan shalat di dlmnya, bacaan Qur'an dan dzikir. Namun tetap utk laki² wajib melakukan shalat 5 waktu di masjid.



Pendidikan anak mulai usia 7-14 tahun :

1) dididik utk shalat

2) diajari Al Qur'an

3) dididik agar taat kpd Allâh dan Rasulullâh. Utk anak perempuan yg masih kecil, boleh diajari mengenakan jilbab syar'i sejak usia dini, namun jgn terlalu keras dan jgn memaksakan.

4) dididik utk mencintai ulama dan menaati pemerintah. Shaykh Bin Baaz: bukan termasuk manhaj salaf orang² yg mengumbar aib pemerintah dan menjelek-jelekkannya.

5) memilihkan sekolah yg baik bagi anak².

6) memilihkan teman yg baik, jgn sampai berteman dngan yg buruk.


Barakallahu Fiik

Diresume oleh Ummu Radhwa Nadia

You Might Also Like

0 komentar